Semangat Negaraku, Kau Pasti Bisa

Oleh Yulis Suryani Purwaningsih

Batam, 18 April 2022

Teruntuk negaraku

Indonesia tercinta

Apa kabar Indonesia, negaraku? Bagaimana pendapatmu tentang apa yang terjadi padamu saat ini? Apakah engkau merasa berat dengan adanya cobaan yang sudah mendunia yaitu COVID-19? Atau justru dengan adanya COVID-19 merupakan teguran dari Allah SWT? Dan masalah-masalah lain yang mungkin juga menjadi perhatianmu.  

Indonesia negaraku, 

Izinkan aku curhat padamu dengan tidak mengurangi rasa hormatku padamu. Sesungguhnya aku kasihan padamu, dengan situasi ekonomi seperti sekarang ini, banyak yang harus kau tindak lanjuti. Dari awal pandemi yang melanda hampir seluruh negara di dunia. Awalnya dari Wuhan, China kemudian menjalar ke mana-mana. Pada waktu itu virus ini dianggap sepele olehmu. Ternyata setelah menyerang virusnya sangat mematikan. Setelah saya membaca di internet dan melihat tayangan di televisi kronologisnya yaitu pertama kalinya COVID-19 dilaporkan masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020 di Depok, Jawa Barat. Kasus penularan pertama ini terungkap setelah pasien 01 melakukan kontak dekat WN Jepang yang ternyata positif COVID-19 saat diperiksa di Malaysia pada Valentine, 14 Februari 2020.


Selang dua hari, pasien 01 merasa kurang enak badan dan mengeluhkan gejala yang mirip COVID-19. Gejala yang ia rasakan seperti batuk, sesak, dan demam dalam kurun waktu 10 hari.
Saat berobat ke RS di Depok, pasien 01 sempat dirawat dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru. Usai dikabarkan rekannya yang WN Jepang positif COVID-19, pasien 01 langsung dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.


Setelah dilakukan pengambilan spesimen nasofaring, orofaring, serum, dan sputum oleh Balitbangkes, pasien 01 dinyatakan positif COVID-19 pada 1 Maret 2020. Sementara awal Corona di Indonesia diumumkan pertama kali pada keesokan harinya. Hasil tes ini pun akhirnya bisa menjawab kapan COVID-19 masuk ke Indonesia.

Untuk pasien 02 merupakan ibu dari pasien 01. Ia tertular usai melakukan kontak dekat dengan anaknya. Pasien 02 mulai merasa tidak enak badan dan berobat ke rumah sakit di kawasan Depok.
Saat itu pasien 02 didiagnosa mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Ia juga dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso dan diidentifikasi terinfeksi COVID-19 pada 1 Maret 2020.
Sejumlah pejabat sempat berkelakar bahwa Indonesia ‘kebal’ COVID-19, sebelum akhirnya kasus pertama muncul lalu diikuti lonjakan kasus beberapa waktu kemudian.

Dari hari ke hari kasus COVID-19 bukanlah mereda malah bertambah parah. Kau pun mulai kelabakan bagaimana cara mengatasinya. Pejabat dari tingkat terkecil di kampung maupun perumahan juga dilibatkan untuk membantu pencegahan wabah ini. Dari Tingkat RT sampai pejabat setingkat Bupati, Gubernur bahkan para Menteri saling bau membahu mengatasi masalah ini. Berbagai kebijakan kau buat untuk menangkal wabah ini. Betapa banyak biaya yang kau keluarkan dalam mengatasi masalah ini. Namun aku menyarankan tetap selalu bergandeng tangan dan jangan jalan sendiri-sendiri, jangan menyerah.  Insya Allah wabah ini akan bisa teratasi. Kuncinya pada diri kita sendiri. Mau sehat atau enggak. Kita sebagai masyarakat juga harus menjaga kesehatan masing-masing dengan taat prokes selama pandemi. 

Halo para dokter dan perawat negara tercinta Indonesia,

Kaulah garda paling depan dalam menangani wabah COVID-19. Tak henti-hentinya menangani orang-orang yang terkena COVID-19. Siang maupun malam walaupun lelah tetap siaga. Walaupun teman dokter ada yang sudah dipanggil oleh Sang Pencipta. Namun kau tidak menurunkan semangatmu.

Setelah menangani beberapa pasien COVID-19, kaulah dengan rela mengorbankan jiwamu. Walapun taruhannya nyawa. Namun aku yakin kau bisa. Semangat para dokter dan perawat. Aku kagum dan salut padamu demi negara tercinta, Negara Indonesia.

Salam hormat Negaraku tercinta, Negara Indonesia


Photo by Branimir Balogović on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *