Puisi Zainal Fadri: Cokelat Insomnia

Cokelat Insomnia

Semalam suntuk kita bercengkerama tentang akhir kehidupan
Banyak persoalan politik rumah tangga
Menjadi sasaran jurnalis kemarin sore
Baru saja menikam etikanya di tengah keributan
Prahara untung dan bisnis kumuh
Sengaja kau patahkan jarum arlojiku
Untuk mengaduk cokelat yang sengaja kau suguhkan
Agar menangkal sang fajar mengungkap kebenarannya

Pariaman, 27 Januari 2022


Aroma Khas Negeri Cokelat

Baru saja kau berkeluh kesah tentang kesombongan tetanggamu
Bergumam layaknya radio rusak di pojok kamar
Tampak sekali kau tidak suka dengan pencapaian mereka
Negeri ini memang tempatnya para cokelat merampas hak para pekerja
Buruh koko yang dibayar dengan senyuman
Ikhlas katanya
Bila kau bertanta dimana negeri itu
Jawabnya ada di cermin rumah tua itu

Pariaman, 27 Januari 2022


Cokelat Muda

Lonceng stasiun tua itu masih berbunyi layak semula
Segelas cokelat hangat menghiasi ruang tunggu yang berdebu
Tampaknya memang biji muda yang ditumbuk
Memenuhi dahaga para penghuni peron lama
Saat ini menjadi beban dalam pikiran
Apakah lonceng berbunyi sendiri
Atau dibunyikan para garong yang kehausan duniawi

Pariaman, 27 Januari 2022


Photo by Mathias P.R. Reding on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *