
Flash Fiction Windystone: Nazar Qurban
Fatih mengusap keningnya. Tidak ada keringat di sana. Setelah menutup panggilan telepon dari Bagas, pikirannya bercabang. “Ayolah, Tih. Lo satu-satunya orang yang bisa melengkapi tim paduan suara kampus.” “Gimana ya? …
Read More