Puisi Lia Nathalia: Coklat Wajah

Coklat Wajah

Coklat wajah berlumur lumpur
Terbakar mentari menyiang ilalang
Coklat wajah berlumur lumpur
Bersiap pada musim baru

Coklat wajah berlumur lumpur
Tak peduli pada mentari
Coklat wajah berlumur lumpur
Hasil panen yang dinanti

Coklat wajah berlumur lumpur
Rompang ramping perca membalut tubuh
Coklat wajah berlumur lumpur
Menata memedi pengusir hama

Coklat wajah berlumur lumpur
Pada mentari menantang arah
Coklat wajah berlumur lumpur
Satria diam berotot baja

(Hormat buat para petani, pahlawan pangan) Jakarta, Januari 2022


Mantra Swarga

Karena langit tak pernah coklat
Kubawa mantra menuju Sang Kala
Kupinta coklat pada Swarga
Secoklat kahwa berkawin susu
Dipasang pada senja tak berdebu
Agar coklat pada bumantara

Mantra swarga bersabda coklat pada langit
Pada senja tak berdebu dan kelabu tersingkir
Pada coklat bumantara
Mantra swarga memekik manis
Ada coklat pada langit

Ada coklat pada langit
Bila senja tak berdebu
Terbawa bayang manis
Pada penggal senja tak berdebu
Ketika kala bertaut rindu

(Andai langit semanis coklat) Jakarta, Januari 2022


Nuftah

Hirupan wangi menyeruak paru
Dari coklat batang pinus
Pepohonan coklat berdaun jarum disusur
Luka tersayat
Mengucur bukan ahmar

Harum pinus merebak
Batang coklat tersayat
Mengucur bukan abang
Semerbak melanglang tawang tanpa batas

Luka sayat batang coklat
Nuftah pinus wangi semarak
Jadi lilin terhisap canting
Jadi malam penegas lukisan

Batang coklat ada nuftah
Penawar galau pejalan sepi
Pelengkap gaharu pewangi nirwana
Saat dupa menjadi sajen sukacita

(Menyadap Batang Pinus) – Jakarta, Januari 2022


Photo by Max Böttinger on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *