Maskerku Melindungimu dan Maskermu Melindungiku

Oleh :  Tri Asih

 Pandemi Covid-19 di Indonesia masih terus berlangsung hingga saat ini sejak kasus pertama terkonfirmasi awal Maret tahun lalu. Virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 diketahui sudah menyebar ke hampir seluruh daerah di Indonesia, tidak hanya di wilayah kota-kota besar saja. 

Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap Covid-19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Gejala yang sering ditemukan adalah demam, batuk kering, dan kelelahan. 

Virus yang menyebabkan Covid-19 terutama ditransmisikan melalui droplet (percikan air liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau mengembuskan napas. Kita dapat tertular saat menghirup udara yang mengandung virus jika  berada terlalu dekat dengan orang yang sudah terinfeksi Covid-19. Kita juga dapat tertular jika menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Protokoler kesehatan yang harus kita patuhi dikenal dengan 5 M. Makna gerakan 5M sebagai pelengkap aksi 3M yaitu: memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. 

Saat ini umat muslim di belahan bumi mana pun sedang melakukan ibadah puasa  Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah.  Kehadiran bulan yang penuh rahmat ini sangat dinantikan. Dalam sebuah hadist, Rasullullah pernah bersabda, “Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, karena Allah membukakan pintu-pintu di langit dan allah menutup pintu neraka.” 

Pada bulan Ramadhan kita akan berusaha meningkatkan kadar keimanan. Salat  tarawih, membaca tadarus, dan itikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan untuk menantikan malam yang lebih baik dari seribu bulan itu akan gencar dilakukan.

Ketika  menjalankan ibadah  di masjid atau musala terdekat, ini berarti kita berinteraksi dengan banyak orang. Agar kita tetap  dapat menjalankan ibadah dengan khusuk tanpa terbebani dengan covid -19, maka perlu meningkatkan proteksi dari dalam diri kita sendiri.

إِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَا بَكَ قَبْلَ هَرَ مِكَ ، وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَ غِنَا كَ قَبْلَ فَقْرِ كَ ، وَ فَرَا غَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ،وَ حَيَا تَكَ قَبْلَ مَوْ تِكَ

Ambillah kesempatan lima (keadaan) sebelum lima (keadaan). (Yaitu) mudamu sebelum pikunmu, kesehatanmu sebelum sakitmu, cukupmu sebelum fakirmu, luang waktumu sebelum sibukmu, kehidupanmu sebelum matimu. [HR Al Hakim di dalam Al Mustadrak; dishahihkan oleh Syaikh Al Albani di dalam Shahih At Targhib)

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah  membiasakan diri memakai masker di manapun kita berada. Kesadaran memakai masker saat menjalankan salat tarawih di tempatku masih perlu ditingkatkan. Sekitar 50 % tidak memakai masker saat salat. Alasan tidak memakainya juga beragam mulai dari pengapnya memakai masker saat salat hingga sudah merasa aman karena berkumpulnya hanya dengan tetangga sekitar..  

Masker merupakan alat pelindung diri. Masker dibuat untuk melindungi dari droplet yang dikeluarkan oleh orang lain agar tidak masuk ke hidung dan mulut kita ataupun sebaliknya, Kita tidak tahu  lawan bicara menjadi pembawa virus atau tidak.  

Dengan memakai masker, insha Allah ikhtiar dan upaya kita dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan akan berjalan dengan lancar. Upaya mendapatkan pahala dengan amalan yang kita lakukan akan tercapai, 

Tetap patuhi protokol kesehatan di manapun berada demi kesehatan bersama.. Menjaga kesehatan di lingkungan sekitar berawal dari diri kita sendiri. Ingat maskerku  menjagamu dan maskermu manjagaku. Pandemi bukan halangan untuk menjalankan ibadah. Selamat menunaikan ibadah di bulan Ramadhan.


Jarak Sosial, Masker, Topeng

Photo by Atoms on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *