Antara Bordes, Sydney Sheldon dan Nabi Yusuf


Oleh: Arya Noor Amarsyah

Anthony Bordes, seorang pria berusia 40 tahun, Dia menderita tumor otak dan divonis usianya tinggal 1 tahun lagi.

Bukan itu saja, kondisi perekonomiannya yang menyedihkan. Sampai-sampai tidak ada warisan untuk istrinya jika dia meninggal.

Sydney Sheldon, alami masalah broken home yang teramat kompleks dan pelik, hinnga dia berkeinginan bunuh diri.

Saat itu Sydney sudah menjadi seorang penulis.

Nabi Yusuf pun tidak lepas dari berbagai macam cobaan hidup. Gelombang cobaan hidup terus susul menyusul bagaikan ombak.

Tinggal di rumah, mendapat perlakuan tidak baik dari saudara-saudaranya.

Lepas dari rasa dengki saudara-saudaranya, kehidupan Nabi Yusuf terancam. Karena dia dibuang ke sumur yang dalam, penuh binatang berbisa serta beberapa hari tidak makan.

Selamat dari sumur, Nabi Yusuf diperjualbelikan menjadi budak. Kemudian diangkat anak oleh Al-Aziz.

Hidup di rumah mewah seorang pembesar Mesir tidak berarti lepas dari ujian hidup.

Nabi Yusuf digoda Zulaikha, istri Al-Aziz. Berlanjut dengan dipenjaranya Nabi Yusuf.

Bagaimana sikap Anthony Bordes Sydney Sheldon dan Nabi Yusuf?

Bordes yang memiliki kemampuan menulis membuat novel. Dia berpikiran royalti hasil tulisannya Itu bisa menjadi warisan untuk istrinya yang sebentar lagi akan menjanda.

Jelang 1 tahun, Bordes telah menghasilkan 5 novel. Saat sudah menginjak satu tahun ternyata Bordes tidak meninggal. Bahkan dokter menyatakan tumor otak Bordes telah hilang dan dinyatakan sembuh.

Usia Bordes pun panjang dan selama hidup, dia telah menghasilkan 70 buku.

Adapun Sydney dinasehati ayahnya agar tidak bunuh diri. “Apakah engkau tidak ingin mengetahui kehidupanmu di halaman selanjutnya sebagaimana engkau menulis halaman-halaman sebuah novel?” nasehat ayahnya

Sydney sadar halaman-halaman kehidupan selanjutnya bisa jadi akan berujung pada happy ending.

Ternyata benar. Sydney jadi novelis terkenal dan diantaranya ada yang diadaptasi menjadi film.

Nabi Yusuf menjalani cobaan hidup dengan penuh kesabaran hingga beliau menjadi orang yang terhormat.

Bordes, Sydney dan Nabi Yusuf hadapi cobaan hidup dengan pikiran positif dan rasa optimis.

Bagi yang beriman pada Allah, tentu rasa optimisnya tinggi, prasangka baiknya pada Allah juga luar biasa, seberat, sekomplek dan sepelik apa pun cobaan hidup.


Photo by Anshu S. on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *