Renungan Berbuka Puasa dari Abdurrahman bn. Auf ra

Oleh: Arya Noor Amarsyah

Mungkin tulisan berikut pas dengan kondisi di hari puasa Asyura saat ini.

Karena kita akan membicarakan tentang kisah sahabat Rasulullah Abdurrahman bin Auf ra ketika berbuka puasa

Suatu ketika Abdurrahman bin Auf berbuka puasa bersama putranya, Abdullah. Di hadapan mereka banyak makanan bahkan terkesan mewah.

Melihat banyak makanan ini Abdurrahman bin Auf meneteskan air mata dan mengundang tanya anaknya.

“Ayah kenapa menangis?” tanya Abdullah

“Ayah khawatir banyaknya makanan ini merupakan balasan Allah atas amal shaleh ayah selama ini. Karena banyaknya balasan ini, jadi khawatir balasan Allah untuk Ayah di akhirat tinggal sedikit,” jawab Abdurrahman bn. Auf ra.

“Mushab bn. Umair ra lebih baik dari ayah,” lanjutnya

Mushab bin Umair adalah sahabat Rasulullah yang syahid di Perang Uhud. Dia syahid dalam keadaan miskin, sampai-sampai digambarkan ketika kain kafan menutup kepalanya, kakinya yang terlihat. Ketika ditarik kain kafan ke bawah kepalanya yang kelihatan.

Itulah perbandingan antara Abdurrahman bin Auf dan Mushab Bin Umair Abdurrahman berbuka puasa dengan makanan yang mewah dan banyak, sedangkan Mushab syahid dalam keadaan miskin.

Kisah Abdurrahman ini terdapat dalam buku Riyadush Sholihin.

Kisah ini diletakkan setelah hadis yang membahas bahwa balasan amal shalih seorang mukmin adalah di dunia dan di akhirat.

Abdurrahman berpikiran jika balasan Allah terhadap amal shaehnya lebih banyak di dunia, maka dia khawatir balasan di akhirat yang diterimanya lebih sedikit. Padahal balasan Allah di akhirat lebih dibutuhkan, lebih penting.

Masih menurut pemahaman Abdurrahman, Mushab bin Umair lebih baik dari dirinya. Karena dia wafat dalam keadaan miskin, yang artinya balasan di akhirat yang diterimanya lebih banyak dari Abdurrahman.

Sahabat Rasulullah sekelas Abdurrahman saja masih khawatir akan kondisinya di akhirat kelak.

Padahal dia adalah sahabat rasul yang terhitung dermawan. Hartanya dibagi 3 untuk keluarganya untuk diberikan dan untuk dipinjamkan.

Diriwayatkan hampir seluruh penduduk Madinah pernah merasakan, pernah menikmati hartanya Abdurrahman.

Belum lagi sumbangan Abdurrahman yang luar biasa dalam peperangan.


Photo by Hannah Busing on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *