The Power of Kelemahan dan Keterbatasan


Oleh: Arya Noor Amarsyah

Bersyukur Allah jadikan makhluk-makhluk-Nya punya kelemahan dan keterbatasan. Manusia dengan kekayaan dan kepandaiannya tidak bisa memastikan keberhasilan dari hasil setiap usahanya.

Dalam kehidupan sinetron dan film, akhir sebuah skenario bisa diatur sekehendaknya. Lain dalam kehidupan nyata.

Ada juga situasi dan kondisi yang menimpa kita tanpa bisa dikendalikan.

Telor, botol kesenggol hingga pecah. Sudah berhati-hati, tetap saja terjadi kecelakaan, karena ditabrak.

Terkadang bukan saja kondisi yang ‘mengagetkan’ jantung sesaat. Akan tetapi, keadaan yang membuat diri merasa paling sengsara di dunia.

Atau situasi yang menurut perhitungan matematis jiwa kita terancam.

Jika sudah seperti ini, kita berserah diri dan memohon pertolongan pada Allah. Itulah yang terjadi sesaat jelang berkecamuknya perang Badar.

Menurut perhitungan matematis, kaum.muslimin kalah dalam perang Badar.

Bersyukurlah manusia memiliki keterbatasan dan permasalahan, jadi mau mengadu, curhat dan memohon kepada Allah.

Karena memiliki keterbatasan, terciptalah kerja sama bisnis.

Karena memiliki kelemahan, bersatulah rakyat Indonesia seperti sapu lidi yang diikat menyatu mengusir penjajahan.

Walau sudah diciptakan memiliki kelemahan dan keterbatasan, tetap saja ada manusia yang mengaku Tuhan. Padahal orang-orang macam Fir’aun dan Namrudz tidak mampu menerbitkan matahari dari barat.

Meski diciptakan penuh keterbatasan, ada saja manusia karena kekayaan dan kekuasaannya berbuat sewenang-wenang pada orang lain. Padahal pasti membutuhkan orang lain.


Photo by GR Stocks on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *