Jangan Pernah Menyesal Berbuat Baik


Oleh: Arya Noor Amarsyah

Waktu masa sekolah, ibu sempat tinggal dengan kakak perempuannya di kota Padang. Sehingga selain mengulang pelajaran, ibu membantu urusan rumah tangga kakaknya.

Seperti belanja keperluan dapur, mengantar keponakan-keponakannya sekolah dan sebagainya.

“Lis, uni belum belanja nih,” ujar kakaknya. Dengan sepeda, ibu pergi menuju pasar.

Ibu seringkali cerita bahwa dia mengantarkan dua keponakan tertuanya ke sekolah. Juga dengan menggunakan sepeda.

Saat salah seorang keponakannya bersekolah di Jakarta, ibu dan ayah Alhamdulillah termasuk yang membantu biaya sekolahnya.

Kini saat ibu sudah tua dan keponakan-keponakannya beranjak dewasa, manisnya perbuatan baik berbuah.

Dua keponakan yang waktu sekolah diantar ibu, banyak membantu ibu.

Yang satu mengurus rumah ibu di kampung. Sedangkan yang satunya lagi membantu ibu saat berobat di rumah sakit. Karena keponakannya yang satu ini, menjadi perawat di rumah sakit.

Beberapa hari yang lalu berkunjung ke keponakannya yang perawat itu. Ibu begitu disambut, termasuk pemeriksaan tekanan darah cuma-cuma plus diberi obat. Pendek kata, ibu benar-benar diperlakukan seperti orang tuanya sendiri.

Sedangkan keponakan ibu yang dulu dibantu biaya sekolahnya, selalu memberi kepada ibu. Utamanya di hari Lebaran.

Perbuatan baik kita, tidak selamanya dibalas instant. Kadang ada jeda waktu berpuluh-puluh tahun, baru merasakan manisnya perbuatan baik.


Photo by J W on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *