Oleh: Arya Noor Amarsyah
Saya penggemar nasi goreng dan krupuk. Satu pasangan yang seolah tak terpisahkan.
Saking sukanya nasi goreng, orang-orang pesan sate kambing, saya pesan nasi goreng kambing.
Saat hadir di resepsi, nasi gorenglah yang dituju. Ketika ada sisa sambal, potongan ayam, beberapa potong udang, semuanya dimanfaatkan untuk nasi goreng.
Berbagai kesempatan, nasi goreng jadi pilihan.
Tapi itu dulu. Begitu tahh nasi goreng bukanlah makanan yang sehat, mulailah menjaga jarak dengan makanan favorit itu.
Nasi mengandung gula. Jika tidak digunakan akan berubah jadi glikogen. Bila glikogen tidak digunakan akan berubah jadi lemak.
Nasi digoreng dengan minyak. Minyak mengandung lemak.
Demikian pula dengan krupuk. Ternyata krupuk juga masuk makanan tidak sehat.
Krupuk terbuat dari tepung. Tepung mengandung gula dan ujung-ujungnya menjadi lemak.
Satu keping sama dengan 1/4 piring nasi. 4 keping krupuk sama dengan 1 piring nasi.
Meninggalkan makanan yang disukai, memang tidak mudah. Perlu perjuangan.
Hanya dengan ingat selalu bahwa nasi goreng dan krupuk adalah makanan yang tidak sehat, membuat diri ini bisa tetap berusaha untuk tidak mengonsumsi 2 makanan favorit ini.
Ternyata benar kata Allah, tidak semua yang kita sukai, baik untuk diri kita.
Sebaliknya mengonsumsi tumis sawi putih bukan termasuk yang saya sukai.
Bahkan bila mengonsumsi tumis sawi putih tanpa apa-apa, membuat diri menjadi eneg dan ingin muntah.
Padahal sawi putih baik untuk tubuh. Baik untuk jantung, daya tahan tubuh meningkat.
Dengan.mengonsumsi sawi putih dapat menghilangkan kolesterol dan mengobati penyakit diabetes.
Sawi putih juga baik untuk pencernaan dan penglihatan
Ternyata tidak semua yang kita benci, buruk untuk kita.
Photo by agus susanto on Unsplash