Dari Bersyukur Hingga Tafakkur


Oleh: Arya Noor Amarsyah

Di rumah ada banyak barang yang merupakan pemberian orang.

Ada sajadah, tas kecil, alas untuk mouse, baju, jam tangan dan mungkin masih banyak lagi.

Semua barang di atas merupakan pemberian, sama sekali tidak dibeli.

Masih bisa diingat dan disebutkan siapa saja yang telah memberikan barang-barang itu.

Mengingatnya merupakan suatu upaya untuk berterima kasih pada mereka.

Karena kata Rasul, salah satu cara bersyukur kepada Allah adalah berterima kasih pada manusia.

Sebenarnya mengingat-ingat dan menyebut berbagai nikmat yang diterima juga merupakan suatu upaya untuk bersyukur kepada Allah.

Karena banyak di ayat Alquran, Allah berfirman agar banyak mengingat nikmat yang telah diberikan oleh-Nya.

Walau di dalam ayat yang lain, Allah juga berfirman bahwa tidak akan ada yang bisa menghitung nikmat yang Allah telah berikan, namun Allah memerintahkan untuk mengingat dan menyebutkan nikmat yang diterima.

Banyak sekali nikmat yang Allah berikan dan mungkin jarang kita sadari.

Mungkin kita lebih sadar, lebih ingat pemberian seseorang daripada pemberian Allah.

Padahal pada hakekatnya, pemberian orang itu juga merupakan pemberian Allah.

Kalau kata ustadz, kita lebih bisa menyebut buatan manakah mobil yang kita lihat atau yang dikendarai.

Padahal kalau ditelusuri semua bahan baku dari produk-produk buatan manusia merupakan ciptaan Allah.

Bukankah dalam ayat Alquran, telah diberitahu bahwa Allah itu menciptakan segala sesuatu, semuanya. Tidak ada satupun yang terlewat, semuanya ciptaan Allah.

Informasi di atas, selain menyadarkan agar bersyukur pada Allah, juga menggugah akal akan keesaan Allah.

Karena Allah menciptakan segala sesuatu tanpa terkecuali, maka itu berarti Allah tidak mempunyai saingan dalam menciptakan.

Ini juga berarti bahwa Allah merupakan tuhan sebenarnya yang layak untuk disembah.

Kenapa? Informasi Alquran yang menjelaskan bahwa Allah pencipta segala sesuatu, tanpa terkecuali, ini menunjukkan bahwa Allah tidak bergantung kepada apa dan siapa pun.

Bahkan keberadaan apa dan siapa pun bergantung kepada Allah.

Wallahu ‘alam

Photo by Ante Hamersmit on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *