Oleh: Niswah
Dear me…
Bagaimana hatimu sudah membaik?
Masih ingatkah bahwa perjalanan hidup semua sudah sesuai takdirNya? Masih ingat juga kah betapa perjalanan kehidupan manusia tak luput dari ujian? Makhluk yang hidup pasti merasakan ujian, apapun itu. Bukan hanya kamu, pepohonan yang tumbuh menjulang tinggipun tak terlepas dari ujian. Tenangkan dirimu jangan pernah merasa paling menderita dan terpuruk. Kamu harus kuat!
Wahai diri yang tangguh, masih ingatkah perjalanan dakwah Rosululloh yang tak pernah luput dari ujian atas dakwahnya? Bahkan beliau yang mulia Rosululloh diuji dengan keluarga terdekatnya sendiri yang tidak pernah percaya atas dakwah yang beliau sampaikan kepada ummatnya. Sungguh begitu menyakiti hati, Abu Lahab yang tak pernah percaya atas kerasulan keponakannya sendiri.
Tenang wahai diri, setiap masalah yang kau hadapi sudah ada takarannya. Ingat, tidak ada satu manusiapun yang diuji melainkan sesuai kemampuannya. Berarti sebenarnya kamu sanggup menghadapinya, Tuhan sudah tau kadar kemampuanmu. Maka, tenanglah!
Tenangkan dirimu, kamu wanita yang kuat, hebat, meski luka batinmu belum sembuh sempurna dan belum juga mengering, kamu pasti bisa menghadapinya. Hai kamu! Tidak ada manusia yang hidup tanpa masa lalu. Tak ada manusia yang hidup bersih dari dosa dan kesalahan. Begitu juga kamu, karena kamu adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Kamu pernah khilaf, kamu pernah salah. Tak apa, setelah menyadarinya, segeralah bertaubat!
Kuatkan dirimu, jangan biarkan kamu lemah, kamu harus bangkit dan kamu pasti bisa mengatasinya. Masih ingatkah sebelum ini, kamu juga pernah terpelanting jatuh dari permasalahan? Dulu kamu lebih terpuruk, jatuh terkoyak, dulu kamu kacau, dulu kamu payah. Namun, kamu tetap bangkit bisa melewatinya kan? Berarti, kamu itu adalah jiwa yang hebat dan tangguh.
Hai kamu! Abaikan hal yang tak perlu untuk dirimu, acuhkan orang-orang yang membuatmu kerdil, kamu harus kuat, kamu pasti bisa berdiri tegak lagi di tengah badai menerjang. Tumbuhlah menjadi dirimu seutuhnya, sebenar-benarnya kamu. Dengan prestasimu, dengan keunikan yang Tuhan ciptakan untukmu. Hidup dan bahagialah dengan adanya dirimu.
Hai kamu! Kamu boleh kok menangis, boleh menangis sejadinya, saat hati terasa sesak, dan muak dengan keadaan, saat merasa ingin kamu menangis jika memang itu menenangkanmu. Tapi setelah itu segera hapus air matamu. Lihat dunia, kamu perlu bangkit, dan jangan lemah!
Tentang masa lalu yang bergelayut itu, jadikan pelajaran berharga dalam hidupmu. Ambil hikmah dari apa yang sudah terjadi, kamu tak perlu menangisi diri terus menerus, meski luka batinmu akan sembuh perlahan. Namun, kamu harus kuat menjalani kehidupan ini.
Masih ingatkah kisah nabi Ayub AS? Yang diberikan cobaan hidup begitu dalam. Saat dirinya tak berdaya bahkan terpuruk, namun orang tersayangnya meninggalkan nabi, harta benda habis, keturunannya juga tiada, betapa terpuruknya nabi saat itu, namun hatinya begitu kokoh dan tangguh hanya ada nama Tuhannya di hatinya yang selalu melekat dan menyatu.
Kamu memang bukan nabi, tapi setidaknya dari kisah Nabi Ayub tersebut bisa diambil hikmah. Bahwa kamu harus kuat dan tangguh. Kamu harus berdiri tegak, dan berjalan dengan penuh percaya diri, kamu tidak sendiri, kamu harus bisa melanjutkan perjalanan sampai pada garis finish kehidupan, hingga sampai pada predikat “kamulah pemenangnya”.
Hai kamu! Kamu harus bangga dengan kamu sendiri, karena setidaknya setiap melalui ujian Tuhan yang kamu lewati, kamu tidak jadi pecundang, kamu mampu bangkit lagi dan lagi.
Teruntuk diriku, kamu itu berharga, kamu harus semangat dan tersenyumlah.
Photo by James Lee on Unsplash