Oleh Shovy Ramadhanti
Dear Diriku,
Terima kasih karena sudah bertahan sampai sejauh ini. Terima kasih karena sudah bertahan hingga detik ini. Terima kasih sudah kuat menjalani hari-hari yang begitu melelahkan. Terima kasih karena sudah mau terus berjuang dan hidup. Kamu hebat! Kamu kuat!
Aku tahu kamu wanita hebat. Aku tahu kamu wanita yang sangat kuat. Aku tahu itu, karena sudah ada bukti nyata kalau kamu hebat dan kuat. Kamu kuat menghadapi cobaan hidup yang enggak mudah. Pernah dibully, pernah dibenci, pernah enggak disukai sampai dikucilkan. Pernah dibanding-bandingkan. Kamu memilih bertahan, kamu memilih untuk terus berjuang. Itu adalah keputusan yang tepat. Itu adalah keputusan yang sangat tepat. Selalu ingat! Bahwa hidup di dunia ini memang penuh cobaan. Semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpa, seperti itulah manusia. Semakin sukses mereka, semakin banyak orang yang mencoba untuk membuat perkara.
Aku sangat tahu kamu capek, aku sangat tahu semua traumamu. Aku sangat tahu apa yang kamu rasakan. Kalau kamu capek, gapapa istirahat dulu. Ambil waktu sebanyak yang kamu mau. Enggak perlu dipaksa untuk melakukan apa pun yang semakin membuatmu capek. Jangan dipaksa untuk selalu perfeksionis. Aku tahu sedari kecil kamu didik untuk perfect, dididik untuk selalu mandiri, dididik untuk disiplin. Sampai kamu merasa seperti enggak begitu percaya pada orang lain. Seperti kamu susah untuk bergantung dan meminta bantuan orang lain. Sifat tidak enakanmu yang menguasai. Kamu makhluk sosial, kamu juga gapapa untuk sesekali bergantung kepada orang lain, ke saudara, ke pasangan misalnya. Kamu gapapa sesekali untuk enggak perfect. Makhlul hidup itu enggak melulu harus sempurna. Ingat! Kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT.
Kamu terlahir sebagai seorang tumpuan, kamu terlahir sebagai seorang anak perempuan pertama. Aku sangat tahu kalau beban di pundakmu sangat banyak. Kamu menjadi harapan orang tua, kamu menjadi panutan dari adik-adikmu. Aku sangat tahu kalau kamu tidak berharap untuk terlahir menjadi anak perempuan pertama. Aku tahu kamu sangat berharap memiliki seorang abang. Aku tahu kamu berharap bisa merasakan kasih sayang seorang abang. Aku sangat tahu kamu ingin merasakan juga rasanya menjadi seorang adik. Gapapa kalau kamu enggak punya abang. Gapapa kalau kamu enggak bisa merasakan rasanya menjadi adik. Sah sah saja kalau kamu ingin mempunyai abang, sampai kamu menganggap temanmu sebagai abangmu. Sah sah saja kalau setiap ke teman lelaki kamu selalu memposisikan sebagai adik.
Aku tahu kamu orang yang tidak enakan. Setiap ada orang meminta tolong, kamu selalu berusaha membantu sebisa mereka. Aku sangat tahu kamu adalah orang yang tidak bisa berkata tidak. Gapapa sekali aja kamu enggak membantu mereka sampai harus mengorbankan nyawamu. Gapapa sesekali menolak untuk membantu. Toh, mereka juga ketika kamu butuh bantuan, ke mana mereka? Selalu berkelit dengan beribu alasan ketika kamu butuh pertolongan mereka. Gapapa kalau kamu berkata tidak ketika ada hal yang tidak kamu suka dan kamu mau. Di dunia ini ada jawaban iya dan tidak. Kamu bisa menggunakan jawaban tidak. Jangan hanya menggunakan jawaban iya saja!
Aku tahu sebenarnya kamu bukan orang yang cuek. Aku sangat tahu itu, aku tahu sekali kalau kamu orang yang sangat peka atau perhatian malah. Kamu hanya orang yang susah untuk menunjukkan kalau sebenarnya kamu perhatian. Kamu hanya tidak ingin menarik begitu banyak pujian karena kamu tahu setelah pujian pasti akan disusul dengan gunjingan dari pihak lain. Aku tahu kamu juga senang kalau orang-orang disekeliling kamu bangga dengan apa yang kamu hasilkan, bangga dengan pencapaianmu dan bangga dengan kerja kerasmu, tapi kamu tahu kalau kamu dibangga-banggakan begitu tidak menutup kemungkinan dilain waktu kamu dijatuhkan, kamu dicela.
Biarkan saja orang berkata apa terhadapmu. Biarkan saja orang beranggapan kamu seperti apa. Biarlah orang menyepelekan kamu. Biarkan saja orang yang iri terhadapmu. Biarkan saja orang yang berniat jahat kepadamu. Biarkan saja! Tidak perlu terlalu dipikirkan. Tidak perlu dimasukkan ke dalam hati. Mereka hanya tidak pernah tahu apa yang sudah kamu lalui. Mereka tidak tahu perjuanganmu. Mereka tidak tahu bagaimana rasa sakit dan traumamu. Semakin kamu meladeni mereka, semakin senang mereka. Anggap saja mereka angin berlalu atau setan lewat.
Kamu sudah melakukan hal hebat. Kamu sudah melakukan yang terbaik. Kamu sudah bekerja keras. Kamu sudah bekerja keras untuk bangkit dan sembuh dari traumamu. Semangat! Jangan jadikan traumamu sebagai penggangu untukmu bahagia dan mencapai masa depan! Lupakan masa lalu yang kejam! Lupakan masa lalu yang membuatmu hancur! Selalu tanamkan dalam dirimu. Kamu mencintai dirimu sendiri lebih dari apa pun. Kebahagiaan dirimu lebih penting. Self love itu sangat penting. Mentalmu lebih penting dari apa pun. Semangat terus! Jangan pernah putus asa! Jangan pernah berpikir untuk menyerah dalam hidup! Ingat, kalau kamu tidak sendirian. Kamu masih punya Allah SWT. Kamu punya orang yang cinta dan sayang kepadamu.
Dari Orang Yang Paling Tahu Tentang Dirimu.
Photo by Tim Mossholder on Unsplash