Oleh Puspa Indah
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hari ini banyak sudah dari peserta tantangan menulis di Bulan Ramadhan kak Kinaraya selesai tema ke lima, walau deadlinenya masih satu hari lagi. Aku ingin juga ikut challenge itu, namun tiba-tiba dadaku sesak hanya karena kesedak saat minum. Aku sedih, ingin ku menangis, berteriak, namun apa daya kau tidak mensupport dan otakku tak bisa ku ajak berpikir. Kenapa kau hadir ketika aku ingin menyelesaikan tugasku?
Sejak kecil aku sering tidak masuk sekolah karenamu. Aku masih ingat, masa kecilku berbeda dengan anak-anak lain. Ketika hujan, anak-anak kecil bermain hujan-hujanan dengan gembira. Menari-nari dibawah derasnya hujan. Namun aku tidak pernah seperti itu, bermain dibawah air hujan, karena setiap terkena air hujan, aku pasti akan kena flu, batuk dan kemudian pasti kau hadir membuatku tak berdaya. Pernah aku merengek, menangis minta ikutan main air hujan. Ibu mengijinkan tapi aku harus memakai payung. Aaaahhh tidak seru kan? Tidak hanya itu, aku tidak boleh capek. Bermain, lari-larian, kejar-kejaran, main kucing dan tikus dan permainan-permainan yang membutuhkan tenaga, juga dilarang oleh bapak ibuku. Mandi di sungai juga tidak diperbolehkan, padahal seru banget lho bermain air di sungai, membendung sungai dengan batu-batu sungai yang besar-besar ditumpuk-tumpuk, sehingga sungai lebih dalam dan anak-anak dapat berlomba menyelam, membenamkan wajahnya dalam air dengan mata terbuka. Siapa yang kuat lama wajahnya didalam air, dia yang menang. Menang menahan napas dalam air dan menahan pedih dimata.
Pernah saat SD kelas 5 ada kemah perjusami. Semua siswa kelas 5 harus ikut, tapi tetap harus ada surat ijin dari orang tua. Nah, saat itu memang aku merengek untuk diijinkan ikut dan akhirnya memang benar diijinkan oleh bapak ibuku tapi dengan syarat aku harus tidur dirumah, jadi setiap malam aku harus pulang dan pagi Kembali lagi ke perkemahan mengikuti semua kegiatannya. Ya, memang jarak rumahku dan sekolah cukup dekat, hanya sekitar 500 meter saja. Aku pergi ke sekolah biasa jalan kaki juga sama teman-teman. Alhamdulillah, pembina pramuka dan bapak ibu guru mengijinkannya, karena mereka mengetahui kondisi kesehatanku. Bahkan saat aku SMP, bapakku menemui guru olah raga untuk mengkonsultasikan kondisiku. Sehingga setiap pelajaran olah raga, ketika kami harus berlari keluar sekolah, melalui jalan-jalan yang sudah ditentukan, aku lari dengan dibuntuti guru olah ragaku yang naik motor. Jika napasku sudah Senin Kemis, napas tersengal-sengal, pasti aku dibonceng motor oleh guruku itu dan Ketika kau Kembali tenang dan aku bisa bernapas teratur, aku diturunkan dan berlari lagi Bersama teman-teman.
Walau begitu aku tetap bersyukur, terima kasih aku ucapkan kepadamu. Kau masih setia menemaniku hingga hari ini. 52 tahun kau setia mensupportku, mendampingiku sehingga aku bisa bernapas dengan baik walau kadang tiba-tiba tanpa permisi kau meledekku, menggodaku, seperti hari ini. Hanya karena tersedak Ketika minum air, saluran pernapasanku kau sumbat sedikit. Tapi terimakasih lho, tidak kau sumbat total hehehe.
Maafkan aku kalau kadang memang aku yang suka Bengal, ndablek dan tidak manut perintah. Aku tau, aku alergi debu, tapi ketika bersih-bersih rumah atau ruangan kantorku, aku tidak memakai masker untuk melindungi mulut dan hidungku. Aku tidak suka memakai jaket ketika bepergian mengendarai motor, baik berangkat pulang kerja atau kemana saja aku pergi. Aku juga makan apa saja yang bisa dimakan tanpa menghiraukan aku alergi dengan makanan itu atau tidak dan menyebabkan kau marah sehingga aku jadi susah bernapas. Padahal Dokter sudah mengatakan bahwa kau telah membengkak didalam tubuhku. Itu yang menyebabkan aku tidak bisa bekerja berat, tidak boleh capek, tapi aku tidak suka bermalas-malasan, manja, hanya duduk manis saja. Apapun yang bisa aku lakukan akan tetap aku kerjakan. Bahkan teman-temanku tidak percaya kalau aku sakit Ashma.
Terima kasih ya Alloh, terima kasih paru-paruku, mutiara pernapasanku. Aku mencintaimu. Aku akan selalu berusaha menjaga supaya kau tidak marah walau aku tidak mungkin melawan kehendak Alloh. Sekali lagi maafkan aku.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Photo by Hannah Busing on Unsplash