Dear Firsty

Oleh Firsty

Bumi Allah, Ramadhan, hari ke 23 Tahun 1443 H

Dear Firsty

Apa kabarmu dirimu saat ini? Semoga kamu selalu dalam keadaan baik ya. Semoga selalu sehat, semoga lancar aktifitasmu dan juga selalu dalam perlindungan dan penjagaan Allah, dan juga selalu dalam perlindungan hidayah Allah  Subhaa nahu wata’aala. Aamiin ya rabbal ‘aalamiin.

Firsty, ada satu hal yang hendak aku sampaikan padamu, pada dirimu. Oiya, aku bilang satu hal kan ya, tapi bisa saja menjadi dua hal atau tiga hal, tak apa ya, demi dirimu aja kok. Firsty, aku tau ada satu hal yang negatif yang ada pada dirimu. Yang menurutku itu merupakan satu yang cukup dark bagi dirimu dan hidupmu. Dan itu sudah berlangsung lama bahkan sejak kamu kecil

Oke, aku tau kami akan membantah bahwa yang aku bilang barusan itu tidak ada dan tidak benar. Aku tau dirimu, kamu akan langsung membantah bahwa apa yang akan kamu bilang. Gini ya, aku tau kamu sudah sejak lama, sejak kamu kecil. Aku tau dirimu sebanyak kamu mulai bisa mengingat tentang dirimu sedari kecil, atau mungkin lebih lagi.

Firsty, satu hal dari dirimu yang sangat mengganggu adalah kamu terlalu over thinking. Iya, kamu terlalu over thinku dalam banyak hal. Hal yang seharusnya kamu kamu pikirin pun, kamu pikirkan. Padahal itu ngga bermanfaat banget buat kau. Yang ada malah cuma memenuhi memori otakmu saja, dan bahkan cendrung tidak bermanfaat.

Oke,okeee, aku tau kau mau membantah dan minta aku menyebutkan apa saja contohnya. Baik aku sebutin ya, contohnya apa saja contoh yang menyatakan dirimu seorang yang over thinking. Yang pertama adalah kamu sangat sedih juka melihat persawahan atau lahan perkebunan produktif beralih fungsi menjadi lahan perumahan atau lahan bangunan lainnya. 

Entah kenapa hal tersebut sampai kamu pikirkan. Saya ngga tau apa yang menyebabkan kamu sedih melihat lahan sawah berubah fungsi menjadi lahan rumah atau perumahan. Bukankah sunatullah banget kalau lahan semakin lama akan semakin terkikis habis karena banyak kebutuhan akan rumah dan perumahan? Manusia akan terus berkembang dan berkembang biak dan pada ujungnya kita akan semakin membutuhkan lahan untuk perumahan. Wajar kan?

Wajar banget katamu. Tapi, bagimu, kalau bisa lahan persawahan tidak beralih fungsi menjadi rumah atau perumahan, tetap menjadi lahan persawahan. Masih bisa cari alternatif lainnya supaya sawah ngga berubah fungsi menjadi lahan bangunan. Kamu menjabarkan pemikiran-pemikiranmu yang kalau aku dengar sebenarnya itu sebuah ide yang sangat bagus tapi mungkin akan sulit terlaksana karena berbagai alasan. 

Dan lagian bagiku, kenapa hal itu menjadi masalah banget bagi dirimu. Kenapa itu menjadi buah pikiranmu? Itu yang membuatku heran. Itu bukan ranahmu loh, karena kamu hanyalah rakyat biasa, bukan pejabat yang bisa membuat kebijakan. Saya suruh pun kamu masuk ke partai kamu ngga mau, karena kalau kamu masuk partai dan jadi anggota dewan kamu bisa membuat kebijakan seperti yang kamu inginkan. 

Tapi itu juga ngga akan mulus karena kebijakan itu, harus disetujui juga oleh anggota dewan lainnya. Seberapa besar kekuatanmu supaya apa yang kamu niatkan itu bisa tercapai. Dan, satu lagi pertanyaanku adalah, buat apa semua itu kamu pikirkan? Kamu itu sudah mempunyai banyak masalah yang bikin kepalamu mumet, masih aja memikirkan hal yang ga penting kaya gini. 

Jadi sekali lagi pertanyaan yang aku ajukan adalah, untuk apa semua itu kamu pikirkan? Apa untung atau ruginya bagimu sampai mikir kaya gitu? Coba kamu jawab sendiri ya! Maaf nih, saya jadi nambah pikiranmu, hehehe.


Photo by Kiril Dobrev on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *