Oleh : Nur Asiah
Serang, 28/04/2022
Untuk : Diri
Dear cantik,
Hallo cantik, semoga kau semakin cantik hari ini, besok, dan selamanya. Cantik itu relatif. Cantik itu tak melulu tentang fisik. Cantik itu ya cantik. Kau tampak cantik saat tersenyum menyapa Mentari yang muncul di pagi hari. Kaupun sangat mempesona saat kebaikan dan ketulusan hatimu terpancar menerangi sekitar, memberi rasa aman dan damai untuk semesta.
Aku tahu, terkadang harimu sulit dan pelik. Gelombang masalah seakan tak bertepi. Seolah-olah mereka datang untuk menerpa dan menerjang ketangguhan nyalimu mengarungi hidup. Namun kau selalu hebat. Kau adalah si cantik yang kukenal. Si cantik yang kuat, lembut, dan selalu berpendirian teguh. Kau tak pernah gentar menghadapi masalah.
“Tapi, aku tak sehebat yang kau kira,” katamu kala itu di suatu petang. “Aku jelek, bodoh, miskin, tak bisa apa-apa, tak punya banyak teman, dan insecure,” ucapmu lagi ketika senja. Ooh ayolah cantik, Aku mengenalmu bukan dalam sehari atau dua hari. Aku mengenalmu selama 4 dasawarsa. Meski masa kecilmu sedikit suram, tapi masa remajamu penuh warna. Kau pergi berkelana ke tempat-tempat indah nan jauh disana. Matamu selalu berbinar saat menyaksikan lukisan bentang alam Sang Pencipta—hutan, gunung, gua, laut, padang edelweiss, sunrise, sunset, awan berarak dan air terjun–Petualangan itu sangat seru sehingga mampu membuka mata, pikiran, dan wawasanmu dalam menyibak dunia.
Apa kau masih ingat cantik, bukankah saat belia waktumu diisi dengan membaca dan menulis? Meski terbatas akan sumber bacaan, tapi kau tidak hilang akal. Kau penuhi kamarmu dengan tumpukan majalah bekas seharga seribu rupiah dari pasar malam dekat rumahmu. Kau pun menghabiskan hari-harimu dengan menulis buku catatan harian hingga menyesaki lemari belajarmu. Tanpa kau sadari, hoby masa lalu itu sangat berguna bagimu saat ini.
Kini kau tak lagi belia cantik. Kini kau tumbuh menjadi Wanita dewasa. Kau Wanita Libra yang penuh kebijaksanaan. Meski Lelah, letih, terjatuh bahkan terguling kau selalu bangkit. Kau selalu mampu menata hati dan menatap hari esok dengan penuh optimis.
Cantik yang kukenal adalah wanita yang tidak pernah takut untuk bermimpi. Mari kita rajut mimpi itu bersama. Mimpi-mimpi tentang keluarga yang hangat, peran publik yang berdampak, menjadi insan yang tercatat dalam sejarah dengan manis, hingga mengunjungi Baitullah dan negeri-negeri indah yang ingin kau pijaki dan datangi. Mimpi yang aku sendiri pun sempat menyangsikannya. Namun, kau lagi-lagi memberiku obor semangat dan bara kekuatan tekad. Kau selalu mengajarkanku untuk selalu melakukan pekerjaan apapun dengan cara yang terbaik dan tulus ikhlas. Janganlah pernah mengiba balasan pada manusia, cukup Tuhanlah satu-satunya tempat bergantung. Ujarmu Ketika pagi menatap sunrise.
Dear cantik,
Kamu benar-benar cantik dan unik. Harimu selalu diawali dengan ungkapan terimaksih atas anugrah yang terlahir pada diri. Atas anggota tubuh yang lengkap dan sempurna. Terimakasih tangan, kaki, mata, hidung, mulut, jantung dan paru-paru yang telah bekerja sesuai sunatullah-Nya. Nikmat mana lagi yang kau dustakan. Tanda-tanda kuasa Tuhan ada pada diri. Ada pada denyut nadi dan tarikan nafas yang tak pernah henti. Ya Allah ya Rabb, terimakasih atas segala rahmat. Terimakasih atas beribu-ribu nikmat yang tak terbilang. Aku adalah salah satu makhluk ciptaan-Mu paling cantik dan sempurna. Dibekali dengan akal dan jiwa raga yang paripurna.
Photo by Immo Wegmann on Unsplash