Untuk Kamu yang Aku Kenal

Oleh Dudy Sofiandy

Dear Kamu,

Kamu. Ya, kamu. Surat ini untuk kamu. Dudy, aku mengenal kamu sejak lahir. Tidak ada orang lain, termasuk orangtua, adik, anak, dan istri kamu, yang mengenalmu sebaik aku. Aku adalah kamu.

Aku tahu kekurangan dan kelebihanmu. Aku tahu kamu memiliki banyak kekurangan, tetapi kamu seharusnya tidak terlalu banyak memikirkan hal itu. Daripada kamu terus memikirkan kekuranganmu, kamu seharusnya fokus pada kelebihan kamu dan mengembangkan dan memanfaatkannya untuk kebaikanmu sendiri. 

Aku tahu kamu sering tidak “PD”, tidak percaya diri. PD sajalah. Hanya itu yang aku bisa sampaikan ke kamu mengenai kekuranganmu yang satu itu. Hanya kamu sendiri yang bisa membuat diri kamu percaya diri. Orang lain, terutama orang-orang yang dekat dengan kamu, pasti ingin melihat kamu memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Namun, ingat, mereka tidak bisa membantumu untuk meningkatkan kepercayaan diri kamu. Hanya kamu yang bisa melakukannya. Jangan jadikan kekurangan fisik atau kekurangan kamu lainnya sebagai sebuah hambatan untuk terus bergerak maju.

Kamu cukup pintar. Camkan itu. Meskipun tidak secerdas BJ Habibie atau orang jenius ternama lainnya, kamu, sekali lagi, cukup pintar. Itu sudah kamu tunjukkan ketika kamu menjadi juara umum, mendapatkan NEM tertinggi, di SMA. Meskipun, nilai matematika kamu jeblok di NEM itu, kamu harus tetap bangga dengan nilai kamu secara keseluruhan. Kamu tahu bahwa ada tujuh jenis kecerdasan. Ada orang yang memiliki ketujuh jenis kecerdasan tersebut. Namun, tidak sedikit orang yang hanya memiliki satu atau dua jenis kecerdasan. Kamu cerdas di bahasa. Kamu bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Kamu bisa menulis dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Terus kembangkan kemampuan tersebut. Jangan berhenti. Terus belajar meskipun usiamu sudah lebih dari setengah abad. 

Belum lama ini, aku tahu, kamu mendapatkan pekerjaan di tempat baru. Dari lebih dari 500 orang yang mengajukan lamaran, kamulah yang diterima. Itu artinya kamu punya lebih banyak “skills” yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut daripada pelamar lainnya. Namun, terlepas dari itu semua, bersyukurlah kepada Allah yang senantiasa memberi kamu rezeki dari berbagai penjuru. 

Satu hal lagi. Aku tahu kamu orang baik. Kamu punya banyak teman. Mungkin ada satu atau dua orang, atau lebih, yang tidak suka dengan kamu. Tidak apa-apa. Kamu tetap orang baik. Kita tidak bisa menjadi manusia yang sempurna dan menyenangkan bagi semua orang. Tetaplah jadi diri kamu sendiri. Tetaplah menjadi Dudy yang aku tahu, Dudy yang rendah hati dan ramah terhadap orang lain. Jangan mudah tersinggung. Perbedaan pendapat dan komentar miring tentang dari orang lain adalah hal biasa. Kadang-kadang, dalam hal ini, kita perlu mengingat pepatah yang mengatakan, “Biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.” Ambil ucapan mereka yang baik. Abaikan yang buruk. 

Di satu sisi, kamu harus bangga dengan kelebihanmu. Di sisi lain, kamu harus dapat menerima kekuranganmu. Jika memungkinkan, perbaiki kekurangan itu. Jika tidak, berdamailah dengan segala kekurangan yang ada pada diri kamu. Meratapi kekurangan tidak akan menjadikannya lebih baik. Sekali lagi, fokuslah pada upaya-upaya untuk memperbaiki diri, termasuk terus mengembangkan kelebihan yang kamu punya menjadi lebih baik. Tidak ada kata tua untuk semua itu. Kamu pasti bisa melakukannya.

Dari orang yang mencintaimu dan selalu berada di sisimu, dengan segala kelebihan dan kekurangan kamu.

Aku


Photo by Fares Hamouche on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *