Oleh Dwyne
Malang, 23 April 2022
Hai Diri,
Bagaimana engkau menemukan solusi agar selalu bisa menginspirasi?
Janganlah bersedih karena kekuranganmu. Engkau telah berusaha dan terus memperbaiki diri agar menjadi hamba Tuhan yang menaati perintah dan menjauhi laranganNYA. Dosa yang kadang engkau perbuat baik disengaja ataupun tidak disengaja, bisa engkau perbaiki. Tuhan maha pengampun dengan kesungguhanmu. Tundukkan hati dan pandangan agar engkau sadar bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi. Selalu perbaiki hubunganmu dengan Tuhanmu dan juga ke sesamamu.
Semangatmu harus tetap menyala. Tengoklah sejenak apa yang telah engkau berikan kepada keluargamu. Engkau menjadi ibu dari dua anak yang baik adalah sebuah prestasi. Tidak mudah untuk selalu bersama mereka dari kandungan sampai mereka berusia belasan tahun. Mereka tumbuh dengan sehat atas menu yang engkau sediakan di meja makan. Tetesan peluhmu dan suamimu adalah berkah untuk keluargamu. Anak-anakmu tumbuh tinggi dan berbadan sehat adalah buah dari kerja keras berdua. Berbakti kepada orang tua adalah buah dari goresan penamu ke dalam sanubari mereka.
Namun, mereka masih akan selalu butuh doa-doamu agar mengingat Tuhan dalam setiap langkahnya. Perjuangan untuk menggapai cita-cita memerlukan kesabaran dan keuletan. Semoga mereka mampu menahklukan kerasnya kehidupan dengan kedua tangan, kaki dan kecerdasan mereka. Mereka pasti akan bisa membanggakan.
Bukan hal yang mudah disaat usia sudah tidak muda lagi engkau bisa kuliah jenjang magister dan lulus dengan predikat cumlaud. Engkau telah membuktikan bahwa ibu rumah tangga juga bisa menjadi seseorang yang menginspirasi. Tetaplah berdiri tegak dengan kemajuanmu. Tidak perlu ciut nyalimu jika ada yang berkata sumbang dengan dirimu. Kalau engkau lelah, istirahatlah dan mengadulah dalam sujud-sujud panjangmu di atas sajadah.
Mempunyai suami yang selalu semangat dengan mimpi-mimpi besarnya adalah sebuah hal yang istimewa. Engkau harus bahagia dengan ikut ambil bagian untuk mewujudkan cita-cita mulianya. Jaga terus pelita yang ada di jiwanya sehingga dia tetap menyala dan berkobar untuk masa depan umat manusia.
Ketika engkau harus memilih antara karirmu atau keluargamu, tanyalah pada hatimu. Jika engkau memutuskan untuk memilih keluargamu itu sudah benar. Pada dasarnya di dalam keluarga memang harus ada yang mengalah. Bukankah engkau hidup agar bermanfaat untuk orang lain? Menolong anak-anakmu yang membutuhkan bantuanmu adalah pilihan yang benar. Tanpa engkau, maka fisik dan mental anak-anakmu tidak akan sesehat sekarang. kedekatanmu dengan mereka adalah buah dari usaha kerja kerasmu melayani dan mendekati mereka. Engkau berhasil menjadi ibu dan teman untuk anak-anakmu adalah hasil dari perjuanganmu.
Kalau sampai saat ini engkau merasa rendah diri karena belum menjadi seseorang yang mandiri dengan gaji besar dan dikatakan menjadi wanita mandiri, engkau hanya perlu terus berjalan dan mencari peluang. Engkau tidak boleh mengukur dirimu dengan sejumlah uang. Di dalam keluarga sudah jelas pembagian tugasnya masing-masing. Engkau mengurus keluarga dan mendidik anak-anak. Kalaupun banyak teman-temanmu yang sekarang lebih bersinar dengan kariernya jadikan itu sebagai motivasi diri. Bukan malah membuat rendah diri dan terpuruk dengan penyesalan. Semua orang mempunyai garis hidupnya sendiri-sendiri. Apa engkau bisa bernapas lega dengan hak dan tanggung jawabmu, ibu?
Tataplah masa depan dengan semangat bermanfaat untuk orang banyak. Isilah setiap waktu dengan berkarya. Hidupmu harus terus berkembang. Carilah teman-teman yang baik mampu memotivasi agar terus bergerak dan berkarya.
Terima kasih diri sudah kuat selama ini. Air mata boleh mengalir tapi harus segera sadar dengan segera menemukan solusi memotivasi diri dengan kebahagiaan agar berprestasi dan menginspirasi.
Salam Bahagia,
Dwyne
Photo by Belinda Fewings on Unsplash