Oleh: Darmanelly
Tubuh yang aku cintai.
Terima kasih telah membersamaiku selama hayat dikandung badan. Selama ini aku lupa dan tidak menyadari betapa pentingnya dirimu. Apalah artinya hidup ini, tanpamu tubuh. Kita patut bersyukur atas limpahan nikmat Allah yang tidak terkira ini.
Pertama sekali aku mengucapkan terima kasih kepada Jantung. Duhai Jantung. Jantung yang telah memompa darah 60 -100 kali dalam semenit. Bayangkan sekarang umurku sudah lebih dari 59 tahun. Berapa kali sudah kau memompanya. Andai satu kali pompa dirupiahkan seharga seribu rupiah saja, sudah berapa hutangku padamu. Kapan aku bisa membayarnya?
Sementara salah satu fungsi pertama dan utama dari darah adalah untuk mengangkut oksigen. Setelah itu, mengedarkan sari makanan, mengedarkan hormon, menyerang bakteri, menyembuhkan luka, membawa sisa oksidasi sel tubuh, sebagai pengatur suhu tubuh, membuang zat-zat sisa metabolisme sel, memendam bibit penyakit, melawan penyakit, mengangkut air, menjaga kadar asam basa cairan dalam tubuh dan membawa limbah tubuh.
Apa jadinya bila kamu ngambek Jantung. Aku tidak ingin kamu ngambek. Apapun akan aku lakukan untuk menjaga kesehatanmu. Sungguh. Percayalah.
Kedua, aku berterima kasih kepada Paru-paru beserta saluran napas. Duhai Paru. Salah satu pertanda kehidupan ini berakhir adalah berakhirnya kerjamu. Sehingga seseorang yang baru saja meninggal disebut dengan menghembuskan napas terakhir.
Kamu yang bekerja tanpa perintah seperti halnya Jantung. Dalam satu menit, rata-rata kau menghirup udara sebanyak 7-8 liter udara. Jika dikalkulasi dalam satu hari, maka kurang lebih rata-rata kau menghirup udara sebanyak 11.000 liter.
Ketika kerjamu tidak maksimal, dokter akan memberikan oksigen dari tabung melalui selang.
Jika dikonversi ke dalam bentuk rupiah, maka nominal dari udara yang kuhirup perharinya bisa mencapai angka yang sangat tinggi, yakni sekitar Rp 91 juta. Masyaallah Paru. Aku tak mampu membayar hutang bila aku kau tagih untuk semua kerjamu. Apapun akan aku lakukan untuk menjaga kesehatanmu. Sungguh. Percayalah.
Ketiga aku berterima kasih kepada Ginjal. Duhai Ginjal. Kamu ditugaskan Allah untuk menyaring sekitar 200 liter darah per harinya. Selain itu, kamu juga dapat menjadi konverter vitamin D di dalam tubuh serta mengatur keseimbangan asam-basa pada tubuh.
Fungsimu yang lain adalah: Menyaring dan membuang limbah, mengendalikan keseimbangan air, mengatur sel darah merah, mengatur tekanan darah dan kadar garam.
Bila kamu ngambek, racun dalam tubuh akan menumpuk. Dokter melakukan tindakan cuci darah yang biayanya sangat mahal. Kecuali dibiayai oleh BPJS.
Jangan ngambek Duhai Ginjal. Apapun akan aku lakukan untuk menjaga kesehatanmu. Sungguh. Percayalah.
Selanjutnya panca indera. Duhai Panca Indera. Lima sekawan. Kulit, Mata, Telinga, Hidung dan Lidah.
Duhai Kulit. Apa jadinya bila aku tidak kau selimuti. Pasti sangat mengerikan dan berbahaya. Kamu telah menutupi seluruh tubuhku, yang keseluruhan luas sekitar 2 meter persegi dengan berat sekitar 3,6 kg.
Sepetak areamu dengan luas sekitar 6,4 centimeter persegi rata-rata mengandung 650 kelenjar keringat, 20 pembuluh darah, dan lebih dari 1.000 ujung saraf. Sungguh rumit. Sulit untuk aku bayangkan.
Tugas yang diberikan Allah kepadamu adalah, pertama melindungiku, lalu sebagai indera perasa, mengatur suhu tubuh, menyimpan lemak dan cairan, mengatur respons imun, menghasilkan vitamin D, Sebagai sistem ekskresi melalui keringat.
Kecantikanku juga bergantung dari rupamu. Sehingga bila kamu sehat maka kamulah yang mendapat pujian. Dan kesehatanmu juga menggambarkan kesehatan organ lain..
Jangan ngambek Duhai Kulit. Apapun akan aku lakukan untuk menjaga kesehatanmu. Sungguh. Percayalah.
Duhai Mata. Kamu yang ditugaskan Allah untuk melihat. Selain untuk melihat kamu bisa juga dimanfaatkan untuk komunikasi dengan cara berkedip seperti memberi kode. Duh, jadi teringat ketika si Jantung Hati kedipkan matanya padaku. Rasaku menjadi klepek klepek.
Kamu juga berfungsi untuk mengawasi segala hal yang mungkin membahayakan. Selanjutnya sebagai keseimbangan.
Karena kamu berfungsi sebagai penglihatan maka darimu aku bisa mempelajari berbagai hal.
Aku nggak bisa bayangkan bila kamu ngambek. Aku tidak bisa melihat indahnya dunia. Seperti matahari terbit, mawar merah, dan tampannya belahan jiwa.
Jangan ngambek Duhai Mata. Apapun akan aku lakukan untuk menjaga kesehatanmu. Sungguh. Percayalah.
Duhai Telinga. Kamu yang ditugaskan Allah untuk mendengar suara atau bunyi. Selain untuk mendengarkan suara atau bunyi, fungsi lain yang diberikan Allah yakni untuk keseimbangan.
Aku tidak bisa bayangkan bila kamu ngambek. Aku tidak bisa mendengar indahnya lantunan ayat suci Al-Quran. Aku tidak bisa mendengar desiran ombak di pantai. Bahkan aku tidak bisa mendengar merdunya suara belahan jiwa.
Jangan ngambek Duhai Telinga. Apapun akan aku lakukan untuk menjaga kesehatanmu. Sungguh. Percayalah.
Duhai Hidung. Kamu ditugaskan Allah untuk mencium bau. Namun yang tak kalah pentingnya fungsimu adalah sebagai alat respirasi atau pernapasan dan menyaring udara.
Disamping itu kamu juga terkoneksi dengan rasa dan memori. Ketika aku mencium bau deodorant lelaki, khayalanku langsung menerawang ke belahan jiwa yang pernah membersamaiku. Namun bila aku mencium bau makanan, air liurku langsung menetas pengen menyantapnya.
Jangan ngambek Duhai Hidung. Apapun akan aku lakukan untuk menjaga kesehatanmu. Sungguh. Percayalah.
Duhai Lidah. Tugas utamamu dari Allah adalah sebagai indera pengecap. Namun fungsi lain darimu adalah membantu proses makan, mengunyah, menggiling, menelan dan mengeluarkan air liur. Juga membantu menyentuh makanan dengan ujungmu. Membantu berkomunikasi, melindungi mulut dari kuman.
Sungguh banyak fungsimu. Dan bila fungsimu disalahgunakan bisa menimbulkan perang. Perang dari tutur kata yang terucap.
Ya Allah, lindungi aku dari perkataan yang tidak bermanfaat.
Cukup panjang tulisan yang aku rangkai untukmu Duhai Tubuh. Itu baru sebagian dari organmu. Belum lagi sistem saluran cerna, sistem saluran kemih, sistem saluran reproduksi, sistem saraf yang tidak mungkin aku sebutkan satu persatu.
Ketahuilah Duhai Tubuh. Aku akan menjagamu sepanjang hayatku. Semoga Allah merahmati kita dengan sehat dan bahagia.
Bukan sekali dua kali, bahkan hingga 31 kali surah ini dibaca dalam Qur’an Surah Ar-Rahman.
فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
“Fabi ayyi aalaa’i Rabbikuma Tukadziban”.
Artinya, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan.
Mohon ampun hamba Ya Allah bila selama ini hamba lalai menjaga si Tubuh.
Duhai Tubuh, cukup ya. Semoga kamu tidak bosan membaca suratku.
Pontianak, 26 April 2022. 12:55 WIB.
Photo by engin akyurt on Unsplash