Oleh Darmanelly
Padamu air.
Kau yang selalu aku dambakan.
Tanpamu aku tidak mungkin bisa melanjutkan kehidupan. Sejak dalam rahim ibuku aku berenang dalam cairan ketuban. Bahkan jauh sebelum itu, ayah dengan kasih cintanya, pancarkan cairan mani berisi 100 – 200 juta sel sperma berenang bersaing menuju sel telur ibu sebagai proses pembuahan.
Dan akupun dilahirkan berlumur air ketuban dan darah. Akan menjadi sangat berbahaya bila jumlah air ketuban berkurang karena sesuatu hal. Ibuku akan sangat kesakitan dan aku terancam kematian.
Sebelum melanjutkan surat ini, izinkan aku menulis puisi kontemporer untukmu. Puisi ini sudah sejak lama aku siapkan.
A
IR
A ir
A ir
A ir
A ir
A ir
A ir
A ir
A ir
Air air
Air sumber
kehidupan
Pontianak, 27 Juni 2019. 10: 43 WIB.
Tujuh puluh persen dalam tubuhku adalah kamu. Dalam tulang belulangku pun ada kamu. Kamu berada paling banyak dalam darahku. Bagaimana mungkin sel darah, vitamin dan mineral serta enzim dan zat lainnya bisa terdistribusikan bila dalam darah itu tidak ada kamu. Bila kita bayangkan, seumpama jalanan macet total. Untuk diketahui bahwa fungsi darah adalah mendistribusikan zat tersebut di atas ke seluruh tubuh tanpa terkecuali. Organ lain akan terancam kesakitan dan bahkan mati bila peristiwa itu berlangsung lama. Seperti kasus diare hebat atau penyakit lainnya yang menyebabkan pengentalan darah.
Dalam satu hari aku dan sahabatku yang lain membutuhkan dirimu lebih kurang 60 liter perhari. Selain untuk keperluan minum, dirimu juga aku perlukan untuk keperluan lainnya. Keperluan cuci, mandi dan kakus. Keperluan lainnya yang tidak mungkin aku sebutkan satu persatu. Ntar kamu bosan membaca suratku. He he.
Dan yang membutuhkanmu tidak hanya aku manusia,lho. Tanaman dan hewan juga. Tanaman akan kering kerontang dan bahkan bisa berakibat kebakaran lahan dan hutan bila kehadiranmu berupa hujan terlalu lama dinantikan.
Bahkan membuat bangunan megah pun dirimu dibutuhkan. Mana mungkin semen, pasir, batu, besi merekat dengan baik tanpa kehadiranmu. Begitu berartinya kamu, ya kamu, air.
Air yang aku sayangi.
Karena itu aku akan selalu menjaga kemurnian mu. Bila ada orang yang mencemari mu, atau tidak hemat menggunakan mu, aku akan berupaya untuk memberitahukannya agar mereka juga ikut menjagamu. Seperti diriku menyayangimu. I love you forever.
Ada satu hal yang paling aku takutkan darimu. Jangan tersinggung, ya. Aku sangat takut bila kamu marah. Marahmu membabi-buta. Merendam semua permukaan. Kadang kau sapu tak bersisa. Mayat bergelimpangan dimana-mana. Sampah berserakan tak terkira. Bau menyengat membuat pusing kepala. Luluh lantak tinggalkan nestapa. Menyisakan pilu yang tak mudah dilupa.
Air yang selalu aku lindungi.
Ada berita gembira untukmu. Bahwa dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002, disebutkan beberapa pengertian terkait denganmu, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya air adalah air, dan daya air yang terkandung di dalamnya.
b. Air adalah semua air yang terdapat pada atas, ataupun dibawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan.
c. Air Bersih ( clean water ) adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
d. Air Minum ( drinking water ) adalah air yang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
e. Air Permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
f. Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.
g. Sumber Air adalah tempat atau wadah air alami dan / atau buatan yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan tanah.
Keren kan? Kamu dilindungi oleh undang-undang.
Cukup dulu ya. Semoga banyak orang yang menjagamu. Hidup damai dan tentram bersamamu. Pada Allah Yang Maha Kuasa kita semua bermunajat mohon perlindungan.
Semoga Allah mudahkan segala urusan.
Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Pontianak, 13 April 2022. 20:53 WIB.
Photo by Amadej Tauses on Unsplash