Oleh Niswah
Ada saat di mana waktu itu seulruh alam menyambutnya dengan suka cita. Tak terkecuali sekelompok manusia dan lebih khusus adalah umat muslim. Seluruhnya menyambutnya dengan riang gembira. Di mana seluruh umat Islam mempersiapkannya dengan penuh harap keberkahan berada di masa itu. Bertabur pahala kebaikan yang Alloh berikan kepada hambaNya. Jangankan berbuat kebaikan, merasa gembira menyambut kedatangannya saja, sesuai janji Alloh, haram jasadnya untuk masuk neraka. Maha Suci Engkau ya Alloh yang begitu baik kepada umatNya. Dialah bulan Ramadhan, ya bulan penuh keberkahan.
Nak, Ramadhan kali ini, mama senang sekali melihatmu gembira berbaur dengan teman-temanmu pergi kesekolah, lalu bakda dzuhur kamu bergegas mengganti pakaianmu dengan baju muslim untuk segera pergi mengaji. Dengan baju koko putih kesukaanmu lalu menggunakan kopiah berwarna putih, yang sering kamu bilang setiap menggunakan kopiah tersebut, terselip do’a, supaya kamu kelak bergelar haji. Mama aminkan dalam setiap do’a mama, nak. Tak terasa waktu begitu cepat melihatmu yang sepertinya masih dalam buaian namun kini kamu tumbuh menjadi anak lelaki sholihnya mama.
Kini, sejak kamu tahu dan hafal sebuah do’a untuk mama dan papamu, tak henti-hentinya kamu memanjatkan do’a dalam setiap sujudmu, Nak. Pernah mama mendengar sehabis kamu salat, lalu kamu memanjatkan sebuah do’a. saat itu, tak sengaja mata mama berkaca, meski do’amu terbata namun mama bangga ada kketulusan yang begitu dalam atas do’a itu untuk mama dan papa. Terima kasih, Nak, kamu begitu berarti unuk mama dan papa.
Ada kesedihan ketika kamu lepas dari buaian mama, tak lagi setiap saat menciumu, bermain denganmu. Ternyata mama baru tersadar kamu sudah besar, Nak. Kamu sudah pandai mengaji meski masih terbata. Kamu ikuti arahan gurumu meski kamu perlahan memahaminya. Setiap kali kamu berangkat untuk mengaji dengan teman-temanmu, tak pernah surut semangatmu, kamu terlihat sangat gembira.
Ramadhan kali ini kamu begitu bersemangat dan bersikeras untuk ikut berpuasa dengan teman-teman yang lain, meski usiamu terlalu dini untuk ikut berpuasa namun usiamu kalah dengan semangatmu, Nak. Kamu anak hebat. Selepas salat isya, kamu melanjutkan salat tarawih, dan kamu berada pada shaf terdepan, MaasyaaAlloh begitu salih kamu, Nak.
Setiap kali melihatmu mama selalu menggoreskan senyuman untukmu, mama bangga denganmu, Nak. Kini kamu sibuk dengan kegiatan kerohanianmu dan kamu tak lupa kewajibanmu kepada mama dan papa. Semangatmu bukan hanya ketika mengaji saja, tetapi semangatmu ada ketika bersekolah, kamu tak lupa mengerjakan kewajibanmu mendengarkan apa kata gurumu dan melaksanakannya.
Kamu, mempunyai banyak teman, teman-temanmu senang berada di dekatmu, karena kamu anak yang humble, baik, senang menolong dan senang diajak ngobrol atau bertukar pikiran denganmu. Bukan hanya teman-temanmu yang merasa senang, namun kakek dan nenekpun selalu rindu pada perangaimu, Nak.
Ramadhan kali ini sungguh bahagia, melihatmu tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan, dan semakin salih. Do’a terbaik untukmu, Nak. Jadilah panutan terbaik, tetap rendah hati, pantang egois dan selalu berjiwa besar. Fahami setiap apa yang kamu lihat, rasakan, dan kamu laksanakan. Karena itu semua adalah pembelajaran untkmu. Tak ada batasan usia untuk terus berbuat kebaikan, kamu pun berhak demikan, maka teruslah berbuat kebaikan di manapun kamu berada dan jangan mengeluh atas ketidak mampuanmu, Nak. Mama dan papa akan selalu dekat denganmu dan mendukungmu.
Photo by mostafa meraji on Unsplash