Oleh: Dwayne
Tahun ini si sulung sudah kuliah semester satu. Dia diterima di kampus negeri, di kota tempat kami berasal. Terima kasih pada diri ini yang berhasil mendidiknya menjadi pribadi yang mandiri. Untuk urusan menyiapkan menu makan sehari-hari dia sudah jago. Untuk membeli bahan-bahan masakan dia juga sudah mampu memilih yang bagus dan murah. Jadi tanpa bantuan siapapun dia akan lincah memasak, menyiapkan makanan yang sehat dan enak.
Cewek dengan tinggi 170 centimeter ini kelihatan tegap. Dia merasa aman dengan postur tubuhnya. Ditambah kepercayaan dirinya yang tinggi maka membuat hati ibu lebih tenang melepasnya kuliah di pulau sebelah.
“Kak, apa sudah dapat teman di kampus? Aku bertanya dengan kawatir.
“Sudah dong bu, anak ibu dicintai banyak orang disini.”
Sungguh kalimat-kalimat yang menghibur. Artinya dia bisa beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal dan sekolah yang baru. Untuk kesekian kalinya aku merasa bangga dengannya. Kali ini ceritanya tentang pengalamannya pergi ke pasar membeli ikan dan sayur-mayur untuk mengisi kulkasnya. Ini artinya dia selalu meluangkan waktunya untuk memasak. Sekali lagi congratulate me sudah menemani dia menjadi anak yang bertanggung jawab dengan kesehatannya sendiri.
Sekarang giliran bercerita anak bungsu. Minimal di kelas Sembilan ini dia juga sudah bisa menyiapkan menu makan utama untuk keluarga. Tujuan dari sedikit awal mengajari untuk cepat mandiri agar ibu bisa bekerja atau membuat dirinya sibuk lebih membantu orang lain.
Aku sudah membesarkan anak-anakku. Minimal mereka sudah bisa mandiri dalam memasak itu bekal untuk membuat badan mereka tumbuh sehat. Setelah anak-anak sudah mulai bisa mengurusi dirinya sendiri maka ibu yang sudah lama menahan untuk bisa lebih berguna untuk masyarakat banyak.
Mengajar atau menjadi guru adalah keinginan yang selalu muncul dari hatiku. Banyak orang yang bisa diajar mulai dari anak-anak sampai orang dewasa masih butuh untuk belajar. Bahkan sampai akhir hayat tidak akan ada manusia yang sempurna. Mengajar tidak harus di depan kelas tetapi dimanapun bisa dilakukan.
Tetapi memang pembelajaran di sebuah institusi, akan membuat tingkat keberhasilan dengan waktu yang ditentukan akan berhasil. Aku berharap bisa berguna bagi banyak orang. berbagi ilmu dengan siapa saja. Aku percaya dengan ilmu yang bermanfaat akan membuat hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Ilmu juga harus sering-sering di update. Makanya selain mengajarkan ilmu yang sudah aku punyai tentunya aku juga ingin belajar yang lebih dalam. Sekolah lagi juga merupakan harapan yang aku juga ingin wujudkan secepatnya. Bertemu dengan orang-orang akademisi merupakan anugerah yang membuat hidup serasa lebih hidup.
Mengapa banyak orang mengatakan kalau sudah terlalu tua untuk sekolah atau untuk menjadi guru? Mungkin mereka belum sadar kalau kebahagiaan yang sebenarnya adalah ketika kita lebih berguna untuk orang lain.
Mengapa juga ada orang yang iri dan dengki jika ada orang lain yang meminta diajari sebuah ilmu. Jawabannya juga sama mereka belum paham jika ilmu yang bermanfaat akan menyelamatkan dari sempitnya lubang kubur.
Jadi harapan terbesarku adalah bisa membagi ilmu sebanyak-banyaknya kepada orang agar mereka lebih paham dan tahu kalau hidup tidak hanya sampai disini dan saat ini. tetapi ilmu yang kita tu;arkan ke orang lain akan menjadi penerang kubur kita. Akan menjadi pahala yang akan menemani kita di negeri akhirat nanti.
Berusaha mengingatkan dan mengajak orang untuk berbuat kebaikan. Bisa melihat anak-anak tumbuh dengan pendidikan dan ilmu yang cukup untuk menjadi orang yang setiap harinya terus baik. Meski seorang ibu tidak akan cukup sampai di sini. Terus berjuang untuk mengembangkan diri. Bekerja untuk membantu orang. Sabar dalam menghadapi keluarga dan tetap berusaha mengembangkan kemampuan diri. Percaya diri terhadap umur yang terus bertambah.
Aku sudah membuktikan bahwa umur tidak menjadi masalah untuk berprestasi. Tetap menjadi sibuk untuk berkarya. Menulis adalah tempat yang tepat untuk menghasilkan karya. Ketemu teman-teman yang bersemangat untuk menginspirasi adalah anugerah terindah. Saat-saat terendah jika ide tidak muncul dengan lancar maka disitu letak kita butuh teman. Dan aku selalu ada untuk menjadi seorang teman yang saling mengerti dan memotivasi dalam kebaikan.
Photo by Allef Vinicius on Unsplash