Oleh: Fisra Firsty
Sejak dulu, semenjak kuliah, salah kegiatan yang ingin saya lakukan adalah kegiatan kerelawanan atau menjadi aktivis relawan (volunteer). Saya ingin merasakan kegiatan volunteer ke daerah- daerah yang pendidikannya tertinggal, atau kondisinya di pedalaman atau daerah yang aksesnya sangat sulit dijangkau.
Tapi sayang, sampai kemudian saya lulus kuliah saya belum pernah merasakan kegiatan kerelawanan tersebut, hehehe. Sifat introvert saya yang akut membuat saya susah bergaul dengan orang-orang baru. Apalagijika tidak ada orang-orang yang sangat akrab dengan saya yang tidak mau ikut dalam kegiatan yang ingin saya lakukan, maka saya pun akan mundur teratur dari kegiatan tersebut.
Sungguh sifat introvert saya ini kadang-kadang membuat saya merasa sangat menderita dan terintimidasi dalam banyak hal. Karena sifat introvert ini banyak keinginan saya yang tidak jadi terlaksana. Sehingga saya seringkali melepaskan banyak keinginan saya ‘hanya’ karena karakter saya yang introvert ini.
Paada pertengahan tahun 2020, masa dimana awal-awal kita masih sangat dihantui oleh berita Covid, sahabat saya mengajak saya ‘jalan-jalan tipis’ ke air terjun kecil yang berada sekitar 20 km dari tempat tinggal saya. Sahabat saya ini guru, ia diajak oleh anak-anak pecinta alam, penyuka traveling dan touring dengan motor. Mereka adalah yang aktifis mentoring yang pernah mementori murid-muridnya yang pengurus osis yang berada dalam bimbingannya.
Rupanya anak-anak aktifis ini minggu depannya berencana akan mengadakan kegiatan kerelawanan untuk anak-anak yatim dan anak-anak dhuafa yang berada di daerah-daerah terisolir yang ada Solok. Wooow, ini sangat menarik. Kegiatan yang sangat ingin saya jalani ya kan. Saya pengen banget ikut. Apalagi sahabat saya juga ikut kegiatan ini, maka tidak ada lagi alasan bagi saya untuk tidak ikut, yeeaaay *nyanyi riang, hehehe.
Maka sejakitu saya pun ikut beberapa kali kegiatan anak-anak muda yang luar biasa ini. Kegiatan mereka di daerah tertinggal adalah mabid bersama anak-anak yatim dan dhuafa, sehari semalam. Anak-anak ini direkomendasikan oleh wali nagari (setara lurah) atau wali jorong (setara RW) tempat kegiatan dilaksanakan, Kegiatan ini dilakukan sekali setiap bulan, akhir pekan.
Kegiatan yang dilakukan adalah, melaksanakan shalat tahajud berjamaah, shalat dhuha berjamaah, tahfidz atau hafalan surah-surah pendek, mini outbond, mentoring, dan juga berbagai macam permainan yang sangat menyenangkan bagi anak-anak. Dan juga kami memberikan hadiah-hadiah berupa buku dan alat tulis serta donasi dari donatur.
Oiya kami juga menyediakan makanan untuk makan malam, sarapan pagi, makan siang yang semua bahan-bahannya kami bawa dari Solok lalu kami masak di sana. Dan juga dilengkapi dengan buah-buahan dan susu juga, serta makanan-makanan ringan lainnya. Untuk mini outbonnya, kami melakukan di pinggir sungai, atau lapangan ataupun juga di depan mesjid.
Ruapanya, kegiatan ini tidak pernah mereka dapatkan sebelumnya sehingga kegiatan ini sangat membahagiakan mereka. Dan kami pun sangat bahagian dengan kebahagian yang mereka rasakan.
Kisah perjalanan ke daerah-daerah tertinggal ini juga menjadi cerita manis yang tak kan terlupakan bagi saya. Karena saya belum pernagh melakukan kegiatan ini sebelumnya. Kami pernah melewati jalan di tengah rimba di tengah hujan deras. Jalanan yang kecil dan banyak rusak dengan lubang-lubang jalanan yang besar-besar. Dan juga jalanan tanah penuh bebatuan, dimana saya pernah terjatuh dua kali, motor saya terjungkir karena jalanan tanah dan berbatu.
Perjalanan-perjalanan tersebut menjadi perjalanan luar biasa yang sangat mengesankan bagi saya yang introver. Saya akhirnya bisa merasakan kegiatan volunteer yang selama ini belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Saya bisa melakukan kegiatan kerelawanan sekaligus kegiatan traveling bersama teman-teman baru yang sebelumnya tidak saya kenal sama sekali.
Meskipun kegiatan ini adalah kegiatan biasa bagi aktivis-aktivis relawan, tapi bagi saya ini adalah kegiatan yang sangat luar biasa. Bagi saya ini merupakan salah satu hikmah pandemi yang saya rasakan. Pertama, saya bisa ikut kegiatan kerelawan bersama orang-orang yang baru saya kenal. Lalu saya pelan-pelan bisa ‘bergaul’ dengan orang-orang baru. Hal ini yang sangat sulit saya lakukan sebelumnya
Dan yang terakhir adalah saya bisa melakukan traveling dengan cara yang insya allah aman dalammasa pandemi ini. Semoga pandemi kovid ini segera berakhir dan kita bisa melakukan berbagai kegiatan tanpa diiringi kekhawatiran seperti sebelum masa pandemi. Aamiin.
Photo by Roman Nguyen on Unsplash