Oleh: Ida Nurfitriana
Ketika remaja, Aku adalah tipe anak yang tidak aktif di organisasi manapun, baik di sekolah ataupun di luar sekolah. Padahal dari pihak keluarga, baik bapak, ibu dan kedua kakak merupakan sosok yang aktif di lingkungan masing-masing.
Almarhum bapak, H. Musrah bin H.Dahlan, semasa hidupnya aktif di Generasi Muda Persatuan (GMP), Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan juga Ormas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM). Demikian juga ibu, Hj. Rohani binti Syamsudin yang aktif di berbagai organisasi wanita mulai dari tingkat RT (Dasawisma), kelurahan (PKK), hingga kota (Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah dan Gabungan Organisasi Wanita /GOW). Bahkan awal mula bapak dan ibu saling mengenal, ketika keduanya sama-sama aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di kampusnya.
Kedua kakak perempuan tak jauh berbeda, mereka aktif sejak masih di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Baik di Pramuka, Rohis, Osis bahkan menjadi ketua OSISnya. Kesibukan semua dalam berorganisasi seringkali membuatku dan adik kesepian di rumah, hingga terbersit keinginan untuk tidak ingin aktif berorganisasi seperti mereka.
Namun, seiring berjalan waktu, perlahan Aku ikut nyemplung ke organisasi, tepatnya sejak Sekolah Menengah Atas (SMA), melalui kegiatan kerohanian sekolah (ROHIS). Bahkan saat menginjak bangku kuliah, lingkaran teman di sekitar turut mendorong Aku hingga menjadi Ketua Keputrian Masjid Kampus disamping sebagai relawan pengajar Taman Pendidikan Al Qur’an remaja dan ibu-ibu Majelis Taklim di sekitar asrama, serta aktif dalam berbagai kegiatan bakti sosial kesehatan setiap akhir pekan.
Beberapa pengalaman organisasi di luar kampus pun kunikmati, seperti di Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI Jakarta II ), Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM), Medical Rescue (MER-C) serta di beberapa NGO (Non Government Organization).
Berorganisasi ibarat magnet yang memberikan rasa bahagia atau kepuasan tersendiri ketika kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah Muhammad SAW, “Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” (H.R. Bukhari) dan juga firman Allah swt. surah Al Isra ayat 7 yang artinya: “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri”.
Pengalaman yang didapat selama berorganisasi banyak sekali, dari sini Aku belajar berbagai hal. Diantaranya tentang ilmu kepimpinan, dinamika dalam berorganisasi, pentingnya Fikih Prioritas (Mendahulukan yang terpenting dari yang penting), dasar politik, menjalin networking yang baik dan lain sebagainya.
Bagiku, berorganisasi Membuat “KAYA”. Banyak ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang tak pernah didapatkan di bangku sekolah. Hikmah positifnya banyak sekali, antara lain kurangkum seperti di bawah ini:
- Menjalin silaturrahmi
Organisasi membuka jalinan silaturrahmi, disini Aku sering bertemu / bersilaturrahmi dengan orang lain, baik dalam rangka konsolidasi organisasi maupun dalam pelaksanaan program atau kegiatan.
Silaturrahmi punya segudang kebaikan bagi yang melakukannya, sebagaimana hadis Rasulullah SAW berikut ini:
“Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi” (HR. Bukhari – Muslim)
2. Menambah networking / jaringan pertemanan
Organisasi membuatku bisa mengenal banyak orang, dari berbagai usia, status sosial, latar belakang pendidikan dan dari berbagai daerah, serta suku bangsa. Termasuk di dalamnya Aku dipertemukan dengan orang-orang baik, hebat, sabar, ulet, tekun, penyayang dan lain-lain yang menjadi sumber inspirasi kehidupanku.
3. Menambah wawasan dan ilmu
Banyak ilmu dan wawasan baru yang ditemui selama berorganisasi. Aku sangat bersyukur bisa mendapatkannya, karena ilmu menjadi bekal untuk melakukan amal saleh dalam kehidupan. Ilmu ini pula yang akan menjadi salah satu amalan pemberat pada hari akhir kelak. Sebagaiman firman Allah SWT dalam surah al-Kahfi ayat 110 yang artinya, “Barang siapa menginginkan bertemu dengan Tuhannya, maka harus beramal saleh.“
4. Menambah kedewasaan berpikir dan bersikap
Dalam sebuah organisasi, kita akan menemui berbagai karakter dan sifat manusia. Hal ini tentu tidak mengherankan karena perbedaan budaya, dan latar belakang seseorang. Begitu pula dinamika dalam sebuah organisasi pasti ada, melalui ini pula setiap person di organisasi ditempa untuk menjadi lebih dewasa, baik dalam berpikir maupun dalam bersikap. Organisasi menyatukan semua melalui kesamaan visi, misi dan tujuan.
5. Menambah Pengalaman
Aku merasakan banyak sekali pengalaman berharga yang didapat dari mengikuti organisasi. Pengalaman baik, buruk, suka, dan duka. Ini semua menjadi bekal yang sangat berarti dalam menjalani fase kehidupan selanjutnya.
6. Menjadi sarana untuk berbuat kebaikan
Melalui wadah organisasi, kita bisa membuat program atau kegiatan yang bermanfaat dan bernilai kebaikan. Banyak hal yang bisa dilakukan, semuanya bisa disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan. Organisasi juga merupakan wadah yang dinamis, bergerak mengikuti zaman dan tren, sehingga lebih terasa manfaatnya bagi orang banyak.
7. Terbukanya pintu-pintu rezeki
Pernah, saat kuliah dulu (tahun 1998), Aku kesulitan menyelesaikan tugas akhir karena rental di sekitar kampus penuh semua (sudah dibooking mahasiswa yang lain). Qadarullah, pertolonganNya datang melalui teman organisasi yang merupakan anak asli Jakarta. Aku dipersilakan untuk menginap di rumahnya, menggunakan komputer dan printer tanpa dikenai biaya sedikitpun alias gratis. Alhamdulillah, kejadian ini merupakan salah satu berkah rezeki dari berorganisasi.
8. Pemanfaatan waktu yang lebih baik
Jika dihitung dengan perhitungan duniawi, berorganisasi sepertinya akan menyita banyak waktu. Untuk rapat atau kumpul-kumpul pengurus, belum lagi untuk kegiatan dan pelaksanaan program serta menghadiri berbagai macam undangan. Namun, yang kurasakan, berorganisasi mendorong untuk menghargai pentingnya waktu dengan cara memanfaatkannya sebaik mungkin.
9. Terhindar dari perbuatan sia-sia
Berorganisasi membuat Aku lebih berhati-hati dalam menggunakan waktu yang ada. Rasanya sayang jika waktu tak dimanfaatkan dengan baik. Dalam sehari kita memiliki waktu sama selama 24 jam. Namun dengan berorganisasi, kesibukan yang penuh makna dan manfaat di dalamnya akan membuat terhindar dari perbuatan sia-sia.
10. Menambah kebahagiaan
Bertemu banyak orang, saling berbagi, saling dukung dan saling bantu menambah kebahagiaanku. Ini sesuai dengan kata bijak yang sering kita dengar, “Ketika kita membahagiakan orang lain, maka sesungguhnya justru kita sedang menambah kebahagiaan milik kita sendiri.”
11. Menjadi hiburan
Berorganisasi memacu Aku lebih semangat dalam mengisi kehidupan, melupakan hal-hal yang mengecewakan dan menghibur hati yang gundah gulana. Ini menjadi terapi jiwa yang sangat baik.
Demikian beberapa hikmah dan manfaat yang kurasakan ketika aktif di beberapa organisasi selama ini. “Kekayaan” yang didapat dari berorganisasi tidak dapat diukur dengan nilai materi, namun jauh lebih banyak dan berharga daripadanya. Kaya pengalaman, kaya pergaulan dan silaturrahmi, kaya ilmu, kaya wawasan, kaya hati, dan kaya – kaya lainnya yang tidak bisa disebut satu persatu. Aku yakin dan percaya setiap orang juga merasakan manfaat dan hikmahnya masing-masing ketika berkecimpung dalam suatu organisasi. Bisa jadi lebih banyak dan lebih kaya dari yang Aku rasakan saat ini.