Hikmah Sakit

Oleh: Dian Sulis Setiawati

“Saat sakit kita merasakan betapa nikmatnya sehat
Saat sakit kita merasakan betapa berharganya waktu luang
Saat sakit kita merasakan betapa Indahnya beribadah
Saat sakit kita akan ingat ada kesehatan yang kita abaikan, ada waktu luang yang kita sia-siakan dan ada indahnya ibadah yang kita abaikan nikmatnya”

Sakit mengajarkan rasa syukur, sakit mendekatkan hubungan, sakit melatih kesabaran dan sakit mengingatkan kepada Allah Sang Pemilik jiwa dan raga kita..

Beberapa bulan ini suami sakit punggungnya, saya membawanya ke pengobatan pijat saraf. Alhamdulillah dua kali kesana keadan suami membaik dan dapat beraktivitas seperti biasa. Dua hari yang lalu, pada malam itu seperti biasa saya sedang mengajar anak-anak les di ruang tamu, agar tak mengganggu si kecil anak ketigaku kuminta untuk tetap berada dikamar bersama bapaknya. Tiba-tiba suami merasa kesakitan, ternyata anakku tak sengaja menimpa suami yang sedang berbaring di kasur. Saat jatuh lututnya mengenai area dekat punggungnya, seketika itu suami merintih kesakitan. Pada esok paginya saat bangun tidur suami kesulitan untuk bangun, bahkan akhirnya memutuskan untuk sholat subuh dengan berbaring. Sampai pagi tiba dia masih merasa kesakitan akhirnya kuputuskan untuk mengajaknya ke tempat pengobatan alternatif yang beberapa bulan lalu aku kunjungi.

Pagi itu gerimis, tapi tetap kuputuskan untuk berangkat karena kalau menunggu buka saat sore pasti antrian sudah banyak sekali. Jadi pagi itu walaupun cuaca tidak mendukung tetap kita pergi. Anak keduaku masih tidur, sementara anak yang pertama kubangunkan untuk menjaga dan mengajak bermain si bungsu yang sudah bangun. Kutitipkan pagi itu bersama ibuku.

Perjalanan lumayan jauh karena beda kecamatan, saya berada ujung timur sementara tempat Pak Mad, pemilik pengobatan alternatif yang memang spesialis mengobati tulang dan saraf berada di ujung barat. Alhamdulillah pagi itu hanya antri dua orang saja. Pikirku kita bisa segera pulang. Karena kepikiran anak-anak yang kutinggal bersama ibuku dirumah. Qodarullah selesai di pijat hujan, bertahan disana kepikiran anak-anak tapi memutuskan pulang juga agak khawatir dengan kondisi hujan. Akhirnya kita memutuskan untuk pulang saat hujan sedikit reda. Aku membonceng suami, dengan mengendarai motor pelan-pelan. Banyak genangan air karena memang dari semalam juga sudah hujan. Saya sangat berhati-hati takutnya ada lobang jalan yang tertutup genangan air. Tibalah masuk jalan lingkar selatan, itu jalan baru yang saat membangunnya membuka lahan pertanian dan perkebunan. Tiba-tiba hujan deras sekali, belum banyak tempat untuk berteduh disepanjang jalan tersebut jadi saya terus saja berjalan.

Ditengah hujan yang begitu deras saya membonceng suami, kacamata yang mengembun sesekali ku usap, tapi saking derasnya air hujan saat itu apalagi angin pula jadi basah kuyup bahkan aku mulai terganggu dengan air hujan yang mengenai kacamataku. Rasanya ingin menangisi keadaan saat itu tapi ku kuatkan hati, dalam hati aku menyebut nama Allah. “ya Allah, saya percaya bersama kesulitan akan ada kemudahan, Ikhlaskan hati ini menerima sakit yang engkau berikan, berikan kami kesehatan seperti sediakala Aamin”.

Suasana saat itu dramatis sekali, suami mengabadikan lewat kamera ponselnya kita berada diguyuran hujan pagi untuk ikhtiar mencari kesembuhan. Terjadi perenungan-perenungan selama perjalanan itu. Tentu saja sebaik-baik ujian adalah jika kita mampu mengambil hikmahnya dan belajar dari itu untuk menjadi lebih baik.

Betapa bisa beribadah, sholat sesuai tuntunan itu lebih nikmat daripada
Kita sholat hanya dalam keadaan berbaring sakit. Betapa memiliki waktu
luang itu begitu berharga sementara saat sakit kita harus menghabiskan
waktu dan biaya untuk berikhtiar agar kembali sehat. Betapa kita harus
menysukuri kesehatan yang Allah berikan sehingga kita bisa menghabiskan
waktu yang harusnya harus kita gunakan sebaik-baiknya sebermanfaat
mungkin. Betapa kita harus menjaga dan menghargai suatu hubungan
karena saat sakit akan selalu ada keluarga yang selalu ada disamping kita
mendukung dan menguatkan kita. “Hikmah sakit adalah banyak hal
berharga yang harus kita syukuri, maka bersyukurlah Allah telah
memberikan banyak hal untukmu”.


Photo by Sydney Sims on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *