Peran Teks

Pernah ga salah ketik, saat kirim pesan ke ibu atau Bu Bos? Seharusnya tertulis ‘bu’ , tapi yang muncul ‘bi’.

Kasus lain. Masih dengan media HP. Sebuah pesan telah masuk. Tertulis “Adik sakit,” Padahal maksudnya mau mengabari bahwa ‘adik tidak sakit’

Kata Al-Jubb di salah satu ayat di surat Yusuf diterjemahkan dengan sumur. Padahal Al-Jubb bukan sekadar sumur. Al-Jubb merupakan kosakata bahasa Arab yang artinya sumur yang dalam dan di dalamnya terdapat hewan-hewan berbahaya.

Sedangkan kata Al-Bi-ri merupakan kata bahasa Arab, yang artinya juga sumur. Namun Al-Bi-ri adalah sumur yang dangkal dengan air yang jernih.

Tiga contoh di atas, menunjukkan bahwa teks amatlah penting. Baik dalam bentuknya sebagai kalimat, kata maupun huruf.

Kesalahan penulisan huruf bisa membuat orang yang menerima pesan bisa marah. Masa Bu Bos disapa dengan Bi?

Seorang ibu bisa panik begitu mendapat pesan dari anak tertuanya bahwa si bungsu sakit. Padahal maksudnya tidak sakit’.

Allah menurunkan ayat yang menjelaskan bahwa nabi Yusuf dibuang ke sumur (Al-Jubb), agar kaum muslimin paham dengan kondisi nabi Yusuf.

Membaca dan menulis jadi dua aktivitas yang penting terkait dengan hal di atas

Seorang pembaca teks perlu kritis terhadap bacaan, agar dia memperoleh informasi, pengetahuan yang benar. Agar dia tidak salah paham.

Dengan mengkritisi bacaan, seseorang bisa menanyakan, mengecek ulang pada pengirim pesan. Sehingga sikap dan tindakan baru bisa diambil setelah mengkritisi teks.

Seorang penulis pun juga bisa mengkritisi teks. Baik sebagai caranya mengedit tulisan.

Atau ketika dia sedang membuat tulisan. Dia dapat memilih kata-kata, dapat menghitung kekuatan kata yang dipilihnya.

Satu lagi. Sebagai penulis, dia mempunyai tanggung jawab menyampaikan informasi, kebenaran dan meluruskan suatu kekeliruan lewat teks.


Photo by Brett Jordan on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *