Kisah Sebatang Pensil

Seorang anak SD menangis dalam perjalanan pulangnya dari sekolah. Bukan karena usai berkelahi. Juga bukan karena habis dihukum gurunya. Tidak pula karena peroleh nilai buruk. Lalu kenapa?\

Anak ini menangis karena diperintah ibunya untuk pergi ke sekolah di malam hari.

Ceritanya… setiap malam di saat belajar, ibunya selalu memeriksa tas anak-anaknya yang berjumlah lima orang itu. Ketika sampai giliran tas Uce, ibunya menemukan sebuah pensil. Pensil yang seingat ibunya tidak pernah dibelikannya.

“Darimana kamu dapat pensil ini?”

“Dari bawah kursi Uce, Bu,”

Mendengar penjelasan ini, ibunya Uce spontan mengatakan, “Kalau begitu sekarang juga kita ke sekolah!”

“Tapi sudah malam Bu,”

“Tidak bisa. Sekarang juga! Ibu tidak mau ada barang haram menginap di rumah ini sampai pagi esok.”

Dalam perjalanan pulang sekolah di malam hari inilah, Uce menangis

Si punya cerita, Mas Fauzan Mukrim, kakak Uce menjelaskan bahwa ibunya amat berhati-hati dengan barang yang syubhat.

Di dalam tulisannya yang berjudul Ibu Juga Ingin Naik Haji, Mas Fauzan menceritakan bahwa suatu ketika ada makanan datang ke rumah. Tak seorang pun tahu asal usul makanan itu. Tidak tahu dari siapa. Ketika ditanya orang-orang di rumah, tidak ada yang tahu.

Ibu Mas Fauzan langsung mengambil makanan itu dan dibuangnya ke selokan.

“Kalau saja ibu bukan hakim, tentu makanan ini tidak akan sampai di sini.”

Memang pada saat itu ibu Mas Fauzan sedang tangani satu kasus sengketa.


Photo by Thought Catalog on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *