Seorang pria menyeberang jalan. Sesampai di seberang, dia lihat seorang wanita paruh baya seperti kebingungan ingin menyeberang. Pria itu kembali menyeberang ke tempat asalnya tadi. Dia hampiri ibu itu.
“Ibu ingin menyeberang? Mari saya bantu,” ujar pria itu.
“Tidak, Nak. Ibu tidak ingin menyeberang. Tapi, ibu boleh minta bantuan?”
“Boleh Bu. Saya akan bantu sebisa saya.”
Lalu ibu itu menceritakan bahwa dia belum makan sejak pagi. Padahal saat itu sudah siang. Menunjukkan pukul 11.30.
Pria itu pun mengajaknya untuk makan. Usai makan, ibu itu kembali ‘curhat’. Dia tidak punya ongkos. Tinggal di Jakarta Utara, saat itu sedang ada di Jakarta Selatan. Pria itu pun memberi ongkos ibu tersebut.
Di malam hari. Pria itu bertanya pada istrinya, “Bagaimana belanja tadi, dapat semua yang dicari, Dik?”
Istrinya tidak menjawab pertanyaan itu, dia malah menceritakan bahwa dirinya tadi dicopet.
“Karena tadi dicopet, adik tidak punya ongkos pulang. Tapi Alhamdulillah ada ibu yang baik hati, memberi ongkos pulang,”
“Itu kejadiannya jam berapa, Dik?”
“Kira-kira jam setengah dua belas siang Kak.”
Allah begitu cepat membalas perbuatan baik pria itu. Dibalas Allah di hari itu dan jam itu juga. Tapi Allah membalasnya untuk istri pria tersebut.
(Disarikan dan rewrite dari tulisan mas Bayu Gawtama)
Photo by Bonnie Kittle on Unsplash