Tularkan ‘Virus’ Kebaikan

Seorang pengendara ojek online memesan ayam goreng dan nasi satu porsi. Mbak penjualnya memintanya untuk menunggu. Tak lama kemudian, seorang pemuda tuna netra berkaos compang-camping datang.

“Mbak, ini jual apa ya?”

“Ayam goreng mas,”

“Pesan satu ya mbak,”

Pesanan pun siap.

“Berapa mbak?”

“Tiga puluh ribu,”

“Silahkan diambil sendiri uangnya,” ujar pemuda tuna netra itu sambil menyodorkan beberapa lembar uang.

Mbak penjual mengambil pecahan lima puluh dan mengembalikan pecahan lima puluh tadi.

Pemuda itu menerimanya. Baru beberapa langkah, dia meraba uang kembalian itu. Dia terkejut.

“Mbak kembaliannya kebanyakan,”

“Nggak apa-apa mas. Hitung-hitung bagi rezeki,”
“Oo gitu. Terima kasih ya mba,”

Pesanan pengendara ojek line usai. Uang pun diserahkan dan pengendara itu langsung berlalu.

“Eh mas…mas…ini kembaliannya!”

“Ambil aja mbak. Hitung-hitung bagi rezeki,”

Begitu cepat ‘virus’ kebaikan menular ke orang lain.


Photo by Annie Spratt on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *