Ada saudara; satu keluarga terpapar Covid. Suami, istri, anak, mertua semuanya terkena. Beberapa gejala yang biasa dikatakan indikasi terkena virus ini, ada pada mereka. Penciuman hilang dan lidah pun tidak merasakan apa-apa.
Satu keluarga kompak. Saling mendukung dan menguatkan. Terutama pada anggota keluarga paling muda yang baru kelas 7. Dia dipaksa untuk tetap dan terus makan, walau tidak ada rasa.
Perjuangan mereka buahkan hasil. Hampir bersamaan mereka berangsur pulih. Hingga suatu ketika, saat mereka berkumpul, ada yang melepaskan “bom”.
“Ih, bau….” Begitu ujar salah seorang mereka
” Eh berarti udah bisa mencium bau ya?” tanggap gembira yang lainnya
Tak lama kemudian tercium aroma tak sedap lainnya.
Kini giliran yang lainnya yang mencium aroma.
“Eh… mama juga udah bisa mencium aroma lagi,”
Cerita ini dan seperti ini hendaknya diulang-ulang dibicarakan. Tidak perlu sering. Sekadar sebagai pengingat. Sekadar sebagai acuan dan pedoman untuk kejadian serupa.
Begitulah Allah mengajarkan Rasulullah Saw. Yuk coba kita lihat firman Allah di dalam surat Adh-Dhuha.
“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).”(QS. Adh-Dhuha (93): 6-11)
Enam ayat di atas benar-benar petunjuk. Allah mengingatkan nabi Muhammad saw akan masa lalunya. Sebagai anak yatim, orang yang bingung, seorang yang kekurangan. Dengan diingatkan masa lalu, maka Rasulullah saw tidak akan berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim. Juga tidak menghardik orang yang minta-minta. Sebagai penutup hendaknya Rasulullah menyebut-nyebut nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan. Di antaranya Allah telah memberi perlindungan, telah memberikan petunjuk dan telah memberikan kecukupan.
Masa lalu sebagai orang yang pernah terpapar Covid, hendaknya di-share orang banyak. Sebagai rasa syukur, sebagai testimoni, pelajaran dan tips untuk penderita baru.
Photo by Jon Tyson on Unsplash