Repetisi Nikmat

Oleh: Etika Aisya Avicenna

Mentari tersenyum lebih ceria dari biasanya. Semua warga tengah berbondong-bondong menuju lapangan untuk menunaikan Salat Idul Adha. Alhamdulillah, kami tak lagi pakai masker seperti saat Idul Adha tahun lalu. Semua kembali normal sejak pandemi berakhir. Jumlah hewan qurban pun meningkat drastis. Saya yakin senyum manis para penjual hewan qurban kembali terkembang di tahun ini setelah tahun lalu penjualan mereka merosot tajam.

Sekelumit harapan itu semoga menjadi kenyataan di tahun depan. Harapan terbesar kita semua saat ini tentu berakhirnya wabah Covid-19 sesegera mungkin. Kehidupan kembali normal dan kondisi menjadi jauh lebih baik.

Hari ini kita kembali diberi umur dan kesempatan untuk merayakan Idul Adha. Meski ada haru mendalam karena masih berada pada masa pandemi, namun kita harus selalu ingat akan nikmat yang selalu Allah berikan tiap detiknya.

Setiap membuka mata di pagi hari,

Allah kembali memberikan kita nafas.

Allah kembali membuat mata kita bisa melihat.

Allah kembali mengizinkan telinga kita mendengar.

Allah kembali memberikan kita kesempatan beraktivitas.

Allah kembali mengizinkan kita menikmati indah alam raya.

Allah kembali mempertemukan kita dengan keluarga.

Allah kembali menghadiahkan aneka nikmat yang wajib kita syukuri.

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. An Nahl: 18].

Hari ini,

Allah kembali memberikan nikmat-Nya sehingga kita bisa merayakan Idul Adha.

Allah kembali memberikan kita kemudahan untuk menjalankan Salat Id secara berjamaah, baik di rumah saja maupun bersama tetangga.

Allah kembali memberikan kita kesempatan untuk berqurban sapi atau kambing.

Allah kembali mengizinkan kita menikmati aneka masakan dari daging qurban.

Allah kembali menghadirkan kenangan pada kita saat berkeliling Ka’bah kala haji atau umrah beberapa waktu yang lalu.

Allah kembali hadirkan rasa rindu pada tanah suci-Nya sehingga meletupkan harap dalam jiwa kita untuk berjuang ke sana.

Allah kembali mengingatkan kita untuk mengambil pelajaran dari ketaatan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar.

Sungguh Allah Maha Pemberi Nikmat. Allah mengulang nikmat-Nya setiap saat. Bahkan sebagai pengingat, Allah pun mengulang satu kalimat istimewa dalam QS Ar-Rahman yang artinya, “Maka nikmat Allah manakah yang kan kamu dustakan?” sebanyak 31 kali.

Nikmat Allah sangat banyak, berulang, bahkan terus bertambah. Tinggal bagaimana kita mensyukurinya berulang-ulang juga. Jangan sampai hanya karena satu atau beberapa keinginan kita belum diberi oleh Allah, kita lupa dengan nikmat-Nya yang terus berulang dan tak berbilang tersebut.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7).

Semoga hari ini dan seterusnya kita bisa menjadi hamba-Nya yang semakin pandai bersyukur. Selamat Idul Adha dan semangat mensyukuri nikmat-Nya.


Etika Aisya Avicenna

Terlahir kembar pada 2 Februari. Saat ini berprofesi sebagai statistisi (ASN). Senang membaca, menulis, jualan online di @supertwinshop, dan jalan-jalan. Ada puluhan karya anggota FLP DKI Jakarta ini yang sudah diterbitkan baik solo, duet, maupun antologi, seperti: “The Secret of Shalihah”, “Diary Ramadhan”, “Dongeng Nyentrik Alesha”, dan lainnya. IG:  @aisyaavicenna


Photo by kaleb tapp on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *