Negeriku

Oleh: Agit Yunita

Setelah pandemi ini berakhir, apa yang akan terjadi? Apakah di saat paling terakhir itu kita mampu memenangkan peperangan? Apakah pada akhirnya pandemi ini pergi atau tetap menetap dan menjadi akrab dengan kita? Satu yang semua orang ingin, kita kembali baik-baik saja.

Padahal, tanpa adanya Corona negeri ini sudah terlalu lama sakit. Butuh penyembuhan yang ekstra untuk kembali menjadi bangsa yang besar. Bangsa ini memang besar, namun sayang, terlalu dipenuhi oleh para penyembah kekuasaan. Meskipun tak semua begitu, namun yang tak begitu lebih memilih diam karena nyawa menjadi taruhan.

Lima tahun dari sini, saat mungkin kepemimpinan sudah kembali berganti. Seharusnya saat itu pula perubahan yang selalu didengungkan menjadi kenyataan. Sebuah perubahan ke arah yang lebih baik tentu saja. Bukan terpuruk seperti yang kita takutkan.

Aku percaya, masih banyak orang baik di negeri ini. Yang akan mampu memimpin sepenuh hati. Bukan berarti yang terdahulu tidak baik, namun keadaan rakyat adalah cermin dari sebuah negara. 

Setidaknya pandemi ini banyak mengajarkan tentang arti saling peduli. Walaupun harus dihiasi oleh banyak berita miring. 

Mungkin memang inilah saatnya membenahi. Membenahi mulai dari diri sendiri, lingkungan sekitar dan negeri kita tercinta. Bergandengan tangan akan membuat segalanya lebih ringan. Bukankah hanya itu yang kita punya setelah kita banyak kehilangan. 

Saat musuh paling dekat adalah keegoisan diri kita sendiri. Itu lebih mengerikan dari penjajah yang dengan nyata datang menjajah. 

Sebentar lagi adalah peringatan 76 tahun kemerdekaan negara kita. Semangat para pejuang yang telah gugur, tak boleh tersia-sia begitu saja. Semangat yang sama harus kita miliki demi mempertahankan negeri ini. Tak ada satu pun yang boleh mengambilnya dari pelukan kita. 

Zaman boleh berubah, tetapi kecintaan kita pada tanah air haruslah semakin tinggi. Perkembangan zaman yang kadang salah diartikan, mampu menggoyahkan pertahanan kita. Memecah belah persatuan.

Seperti yang sering terjadi saat ini, ketika satu berita mampu menimbulkan permusuhan di tengah-tengah rakyat. Ketika kejahatan bukan lagi hal yang menakutkan. Sudah cukup.

Pada dasarnya, kita telah sama-sama lelah. Dalam ketidakmengertian kita hanya bisa memaki. Namun jika mau menelaah lebih dalam lagi, di setiap kesulitan pasti selalu beriringan dengan sebuah jalan keluar. Asalkan kita percaya dan yakin, mampu melalui segala rintangan ini. Bersama-sama.

Negeriku, Indonesia-ku, dengan segala keindahan alamnya yang terbentang luas. Kami hanya ingin hidup damai dan sejahtera. Masalah pasti akan selalu ada, tetapi bukan menjadi alasan untuk kita tercerai-berai. 

Tanah airku nanti adalah tanah air yang akan jauh lebih baik dari hari ini. Percayalah. Dan aku bagian kecil dari yang akan selalu bangga menjadi rakyatnya. 

Bantul, 20 Juli 2021


Photo by Falaq Lazuardi on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *