Melongok Indonesia

Oleh: Denik

Jika orang lain memiliki mimpi untuk bisa keliling dunia atau keliling Indonesia. Saya sih sederhana saja. Yaitu ingin melongok Indonesia.

“Kok?”

Iya, karena kalau untuk keliling Indonesia butuh waktu lama. Saya inginnya jangan lama-lama tapi dapat semua. Biar tidak mengorbankan yang lain. Karena kegiatannya bukan duduk manis sambil menunggu pitih datang. 

Makanya pengen melongok Indonesia saja. Itu sudah luar biasa sekali. Karena apa? Indonesia itu luas. Masa kita berkutat di situ saja. Jabodetabek Banten. Bolehlah tengok-tengok saudara sebangsa setanah air di wilayah Indonesia yang lain. Tidak usah muluk-muluk. Singgah di ibukota saja sudah bahagia sekali. Tidak harus mengunjungi semua tempat wisata yang ada di Indonesia. Tak terhitung jumlahnya.

Cukup dengan melihat kehidupan bangsa Indonesia di belahan lain. Tak hanya yang ada di sekitaran saja. Jadi saya ingin sekali bisa mengunjungi pulau-pulau besar di Indonesia. Itu rencana jangka pendeknya. Kalau rencana jangka panjangnya, tentu ingin sekali bisa mengunjungi ibukota provinsi yang ada di Indonesia yang jumlahnya 34 provinsi. Banyak bukan? 

Namanya juga impian. Bolehlah. Semoga semesta mendengar. Aamiin. Untuk pulau-pulau besar di Indonesia sudah ada yang dikunjungi. Saya pery menginjakkan kaki di Pulau Sumatera, Pulau Jawa  (iyalah kan tinggalnya di Jawa) dan NTT. Jadi masih ada beberapa lagi. Yaitu Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB dan Papua. Tak lupa Sabang dan Meraukenya.

Sebenarnya tinggal beberapa saja sih. Semogalah bisa terwujud. Aamiin. Inginnya dicicil satu per satu. Sayang keburu ada pandemi. Sehingga tertunda. Harapannya bisa terwujud di tahun-tahun mendatang. Ini mimpi saya sejak  SMP. Entahlah, senang saja kalau bisa melihat secara langsung keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang dimiliki oleh bangsa kita ini. 

Selain itu sebagai wujud kekaguman diri atas ciptaan Sang Ilahi. Yang menjadikan negara Indonesia begitu indah dan kaya akan keberagaman suku, budaya, dan  adat istiadat. Terkadang hanya karena sebuah lirik lagu, saya ingin sekali membuktikan apa yang tercantum dalam lirik tersebut. Seperti lirik lagu Senja di Kaimana dan Januari di Kota Dilli.

Membayangkan suasana di Kota Dilli membuat saya ingin sekali berkunjung ke sana. Ibukota negara Timor Leste yang dulunya bagian dari negara kesatuan republik Indonesia. Meski sudah menjadi negara lain tapi dulunya mereka kan bagian dari rakyat Indonesia. Jadi penasaran juga ingin bisa berkunjung ke sana.

Sebenarnya akhir tahun 2020 saya sudah tiba di Atambua. Namun karena suasana pandemi jadi pintu perbatasan kedua negara ditutup. Padahal jika tidak pandemi bebas saja berkunjung ke sana asal memiliki paspor. Saya pikir belum takdirnya ke sana. Jadi meski tinggal selangkah saja menuju ke sana, tidak bisa terwujud. Inilah yang disebut manusia hanya bisa berencana tapi Tuhan yang menentukan. 

Semoga saja rencana-rencana saya kedepannya selaras dengan rencana Tuhan. Aamiin. (EP)


Photo by Dikaseva on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *