Roller Coaster Kehidupan

Oleh: Etika Aisya Avicenna

Ada yang pernah naik roller coaster? Roller coaster merupakan sebuah wahana permainan seperti kereta yang bergerak dengan kecepatan tertentu pada jalur/rel khusus dan melaju di atas ketinggian yang berbeda-beda. Saat naik roller coaster, adrenalin begitu terpacu khususnya ketika berada di ketinggian yang curam dan turunan yang menukik tajam.

Hidup kita juga laksana roller coaster. Ada kalanya tenang saat melewati jalanan datar dan tanpa hambatan. Nyaman dan bahagia menikmati hembusan angin saat berada di atas. Namun, terpuruk dan ingin menyerah saat berada di bawah. Kondisi tenang, bahagia, dan terpuruk itu terkadang silih berganti dengan begitu cepat atau tiba-tiba. Pagi bisa saja tersenyum, siang menangis, sore tertawa, dan malam kembali berduka. 

Roller coaster dalam kehidupan kita begitu terasa di masa pandemi ini. Semua tak akan menyangka bahwa sudah setahun lebih wabah ini melanda. Tentu mengubah banyak hal dalam kehidupan kita. Semua berjibaku melawan makhluk tak kasat mata yang telah memberi dampak luar biasa pada kehidupan. Sudah banyak yang tumbang dan berpulang, tapi wabah ini belum kunjung hilang. Namun, banyak juga yang telah sembuh dan kembali sehat seperti sedia kala.

 Seperti hari ini, berita duka dan kabar bahagia datang bertubi, silih berganti. Pagi hari mendapat kabar duka atas wafatnya ayah dari sahabat baik saya di SMA setelah berjuang melawan Covid-19. Tak berapa lama dapat kabar seorang rekan yang melahirkan anaknya setelah penantian bertahun-tahun lamanya. Jelang siang kembali datang kabar rekan satu tim yang positif Covid-19. Bersamaan dengan itu, dapat kabar kalau hasil swab PCR kakak ipar sudah negatif setelah sepekan lebih menjalani isolasi mandiri.

Pada sore hari, ada lagi kabar duka dari tetangga di Wonogiri yang anaknya meninggal dunia secara mendadak. Usianya pun masih belia, baru 14 tahun. Dia mengalami muntah yang hebat dan sesak nafas. Hasil swab antigennya negatif, namun dia tak tertolong. Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun… Segala sesuatu datangnya dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Begitulah kehidupan. Semua sudah diatur dengan sangat detail oleh Sang Pencipta. Kelahiran, kematian, rezeki, dan jodoh semua sudah menjadi ketetapan-Nya. Tugas kita adalah berusaha untuk semakin taat dan bertakwa. Dunia ini sementara, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan dan kekuatan dari-Nya. 

Hari ini kita penerima
Berita duka
Tentang sahabat dan saudara
Hati luka mengukir doa

Semoga bahagia di sana
Esok lusa akan tiba ketika

Kita pula yang akan jadi bahan berita duka
Dari sahabat dan saudara

Walaupun sungguh kita tak bersedia
Jasa sedikit, dosa tak terkira.

(Wan Mohd Nor Wan Daud dari FB almarhum Ustaz Harry Santosa)


Etika Aisya Avicenna

Terlahir kembar pada 2 Februari. Saat ini berprofesi sebagai statistisi (ASN). Senang membaca, menulis, jualan online di @supertwinshop, dan jalan-jalan. Ada puluhan karya anggota FLP DKI Jakarta ini yang sudah diterbitkan baik solo, duet, maupun antologi, seperti: “The Secret of Shalihah”, “Diary Ramadhan”, “Dongeng Nyentrik Alesha”, dan lainnya. IG:  @aisyaavicenna 


Photo by Itai Aarons on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *