Oleh: Agit Yunita
Apakah ada yang sedang kamu tunggu saat ini? Apakah itu jodoh? apakah itu pengumuman atas keberhasilan mencapai sesuatu? Atau kehadiran buah hati sama sepertiku? Apa pun yang sedang kita tunggu semoga segera datang dan terwujud nyata. Baik itu kabar baik atau buruk sekalipun, tak mengapa, karena segala penantian ini tak boleh sia-sia. Kita harus menyelesaikan ini hingga akhir. Karena bukankah ini yang kita pilih?
Di dalam masa penantian itu, ada kalanya jenuh melanda. Menyerah pun selalu menjadi godaan yang manis. Kadang rasa pesimis hampir saja menguasai hati dan pikiran. Namun apa salahnya dengan menunggu sesuatu? Bukankah dengan menunggu berarti ada harapan yang selalu kita gantungkan? Maka doa dan usaha tak pernah berhenti dilakukan demi terwujudnya segala impian itu dan keteguhan hati haruslah selalu terjaga dengan baik
Namun menunggu bukan hanya sekadar menunggu. Memantaskan diri pun menjadi salah satu kunci agar Sang Maha Pengabul Doa melirik kita. Melihat bahwa kita pun pantas mendapatkan segala yang awalnya tidak mungkin itu. Menjadi pribadi yang lebih baik dari hari lalu, menunggu dengan semangat dan keyakinan dan rasa kepercayaan yang penuh kepada Allah SWT.
Walaupun mungkin tak semua orang mampu bertahan dalam sebuah penantian panjang. Semuanya memang hanyalah sebuah pilihan hidup. Tak boleh ada yang memaksa kita. Tak harus juga kita memaksa agar semua orang bisa mengerti atas apa yang kita lakukan. Mungkin saja dengan berhenti menunggu, ia mendapatkan yang lebih baik dari apa yang dinanti. Dan kapan pun kita dapat melakukannya juga. Berhenti dan melepaskan segala harapan itu. Menggantinya dengan hal yang lain. Yang sejatinya mungkin lebih mudah kita dapatkan. Tak ada yang salah.
Jika kau tanya bagaimana denganku? Aku masih setia menunggu. Menanti hadirnya buah hati. Buah cinta yang hampir sepuluh tahun selalu kami rindukan. Apakah ini melelahkan? Tentu saja, namun selain usaha dan doa apalagi yang bisa dilakukan selain sabar yang akan terus kupeluk erat. Perkara kelahiran seorang anak adalah hak prerogatif Allah yang selalu harus disadari. Tak patut aku memaksa, tak juga berhenti untuk terus meminta. Doa yang selalu diulang-ulang itu semoga menemukan akhir terindahnya.
Dan yang harus kita sadari dari sebuah penantian adalah janji Allah tentang hasil yang kita dapatkan. Mungkin saja Dia memang tidak akan pernah mewujudkannya dan untuk kemudian Allah ganti dengan hal yang lebih baik. Atau juga tidak sekarang semua kita dapatkan, tetapi nanti, di waktu yang tepat. Saat diri kita sudah sangat siap menerima segala anugerah itu. Dan terakhir, mungkin saja Allah tidak mewujudkan segala ingin itu di dunia, tetapi bisa jadi Allah telah mempersiapkannya di akhirat kelak. Segala kepastian itu haruslah kita yakini, dan tak pernah berhenti meminta segala petunjuk dan kekuatan dari-Nya. Semoga untuk perkara apa pun di mana kita merelakan diri untuk menanti, tak pernah ada rasa kecewa yang menyesakkan hati.
Bantul, 15 Juli 2021
Photo by Volodymyr Hryshchenko on Unsplash