Oleh: Dian Sulis Setiawati
Beberapa hari ini ada beberapa WA masuk, menanyakan golongan darah suami. Mereka meminta tolong barangkali golongan darah suami cocok dengan saudara mereka yang saat ini sedang dirawat karena positif Covid. Qodarullah belum ada yang cocok kebetulan mereka membutuhkan golongan darah O+ sementara golongan darah suami A.
Suami belum sekalipun mendonorkan plasma darahnya semenjak sembuh dari Covid 4 bulan lalu. Saya masih menjaga betul kesehatannya karena gejala saat terinfeksi lumayan parah, beda dengan saya yang lebih kuat saat itu. Bahkan demam yang dialami suami menetap hampir 1 minggu, fisiknya sangat lemah karena asupan makanan yang kurang akibat kehilangan nafsu makan. Mual luar biasa, tenggorokan sakit makanan pun terasa pahit. Sementara saya hanya deman semalam setelah itu gejala yang muncul hanya anosmia dan mudah lelah. Tapi namanya ibu dengan anak-anak kecil, awalnya abai merasa tak enak badan ya tetap makan saja terus supaya punya kekuatan merawat 3 bocil.
Tapi benar, kata seorang dokter di hari ke 6 atau 7 kita akan drop jika kita tidak mendapat banyak asupan. Harus banyak makan, kalau ada yang bilang obat Covid itu makan yang enak sepertinya benar saya membuktikan itu, hehe. Saya tidak mengkonsumsi obat apapun karena memang punya alergi terhadap beberapa obat hanya minum minuman dari rimpang, madu, lemon, sari buah, habbatusauda itu saja selama isolasi mandiri.
Plasma darah konvalesen menjadi salah satu alternatif terapi untuk penyembuhan pasien Covid bergejala berat. Dengan memberikan bagian dari darah yang mengandung antibodi penyintas Covid 19. Menurut ahli dapat meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian.
Saya berpikir begitu berartinya plasma darah para penyintas Covid 19 untuk harapan keluarga akan kesembuhan orang-orang terdekatnya yang saat ini berjuang untuk sembuh. Bukankah banyak yang begitu membutuhkannya. Lalu mengapa jika ada tetangga, kerabat, teman, saudara sedang isolasi karena terinfeksi Covid 19 kita malah mengucilkan, menjauhi, tidak mensupportnya. Padahal kita tidak pernah tahu barangakali suatu saat kita membutuhkan bantuan mereka untuk menolong orang-orang terdekat kita jika seandainya positif Covid.
Berbuat kebaikan kepada orang lain itu sebenarnya sama dengan berbuat kebaikan untuk dirimu sendiri, Jika bukan dari orang yang kautolong maka akan datang pertolongan dari Allah lewat orang lain.
Jadi intinya ayolah peduli kepada mereka yang saat ini sedang isolasi mandiri di rumahnya. Jangan takut untuk sekedar menggantungkan makanan di pagar rumahnya. Mereka memutuskan untuk isolasi juga karena ingin melindungi kita agar tidak tertular. Pun jika yang isolasi adalah orang yang mampu untuk membeli makanan secara online, maka kehadiranmu dengan sedikit buah tangan itu adalah bentuk pedulimu yang justru mereka butuhkan untuk membesarkan hati mereka dan menjadi semangatnya untuk sembuh.
Belum selesai kutulis ini, ada panggilan masuk dari teman. Dia membutuhkan donor konvalesen untuk saudaranya barangkali cocok dengan golongan darah suamiku. Qodarullah belum berjodoh dia membutuhkan golongan darah O. Hanya bisa kubantu doa untuk kesembuhan saudaranya.
Photo by Nguyễn Hiệp on Unsplash