Zona Merah di Lampung Utara

Oleh: Wulandari

Sedih rasanya saat mendengar jika Kabupaten Lampung Utara yang menjadi domisili tempat tinggal saya selama dua puluh tahun ini mendapat musibah. 

Sejak munculnya Virus Corona di Wuhan, China. Kemudian menyebar ke berbagai Negara di dunia Virus Corona menjadi momok menakutkan dan namanya berubah menjadi Covid-19. 

Dulu masyarakat kita bersikap tidak peduli karena Virus tersebut hanya menyerang orang-orang di kota Wuhan, nyatanya Tuhan menguji Negara kita. Tidak tahu kapan tepatnya Covid-19 masuk ke Indonesia yang pasti sekitar bulan Februari 2020. 

Minimnya penanganan saat Virus mulai menyebar ditambah banyak masyarakat yang enggan mematuhi protokol kesehatan membuat penyebaran semakin meningkat.

Jika awalnya hanya wilayah Jabodetabek sampai sekarang Covid-19 menyebar ke beberapa provinsi di Indonesia.

Salah satunya provinsi Lampung. Zona merah ditetapkan di kota Bandar Lampung, sedangkan kota lainnya ada yang berstatus zona kuning dan zona hijau. Kabupaten Lampung utara juga masuk zona kuning tetapi sekarang statusnya berubah menjadi zona merah.

Karena banyaknya masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan tetap memilih bepergian ke wilayah yang berstatus zona merah membuat lonjakan penularan Covid-19 meningkat. Jumlah pasien yang positif terkena Covid-19 sekitar 2.185 orang, pasien positif yang sembuh sekitar 1.681 orang sedangkan jumlah pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 sekitar 81 orang.

Ada pun kelurahan dan desa yang statusnya ditetapkan menjadi zona merah meliputi Kelurahan: Bukit Kemuning, Tanjung Senang, Tanjung Harapan, Kota Alam dan Kelapa Tujuh. Sedangkan desa yang berstatus zona merah adalah Desa: Madu Koro, Kembang Gading, Semuli Jaya dan Kembang tanjung.

Karena itu pemerintah daerah Lampung Utara menetapkan jam malam untuk wilayah Lampung Utara terutama wilayah yang berstatus zona merah. Termasuk larangan berjualan dan berkerumun di malam hari. 

Hal ini menyebabkan banyaknya masyarakat yang mencari nafkah dari berjualan di malam hari mengalami kerugian finansial, belum lagi kegiatan belajar mengajar kembali diliburkan sampai wilayah Lampung Utara berstatus zona kuning atau zona hijau. Bisa jadi menunggu keputusan dari Bupati Lampung Utara. Rumah sakit juga banyak didatangi oleh pasien yang mengalami gejala terkena Covid-19. 

Mungkin bagi anak-anak situasi sekarang sangat menyenangkan karena bisa libur panjang dari kegiatan belajar di sekolah, tetapi efek libur panjang ini membuat mereka jadi malas belajar dan sibuk main game online. Tanpa sadar kita telah masuk dalam fase pembodohan generasi muda.

Banyak yang mengatakan jika Covid-19 adalah virus buatan manusia untuk mengubah tatanan dunia menjadi dunia baru atau disebut New World yang dikuasai oleh Dajjal. Ada juga yang percaya jika virus itu memang dari Tuhan sebagai teguran bagi manusia karena telah membuat kerusakan di muka bumi.

Percaya atau tidak, kita harus tetap waspada. Meski kita tahu jika takdir kehidupan dan kematian adalah rahasia Tuhan, tetapi kita tetap harus berikhtiar untuk menjaga kesehatan tubuh agar sistem imun menjadi kuat dan mampu melawan virus yang masuk ke dalam tubuh serta  tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Jangan keluar rumah jika tidak penting dan sebisa mungkin untuk menghindari tempat-tempat yang mengakibatkan kerumunan, bukankah lebih baik mencegah dari pada mengobati.


Photo by Alexas_Fotos on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *