Cinta Penuh Seluruh

Oleh: Sri Rita Astuti

Pernikahan, hmmm satu kata yang pasti diharapkan hadir dalam kehidupan tiap manusia. Pernikahan yang bahagia langgeng hingga tutup usia. Samawa hingga akhir. Begitu juga doa yang kularikan di tiap sujudku untuk pernikahan kita suamiku sayang. 

Rasanya baru kemarin kita bertemu untuk pertama kalinya. Kesan yang kutangkap engkau begitu dewasa, ramah, dan tak pelit 😊. Di pertemuan pertama itu kita langsung akrab, berbagi kisah tentang berbagai hal. Kita dua hati yang  pernah sama sama terluka. Mencoba untuk saling menyembuhkan dan mengukir hadap tuk bahagia.

Tak sulit untuk membuatku jatuh cinta kepadamu. Kharisma yang engkau miliki mempesona hati. Ah, mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Tiada hari tanpa cerita tentangmu. Suamiku pemilik cintaku,  masihkah kau ingat Ketika pada suatu ketika kau pergi ke pulau seberang dan menghilang tiada kabar? Duniaku seolah berhenti berputar. Tapi doaku senantiasa teruntai untukmu. Berharap suatu ketika kau hadir lagi di hadapanku dan baik baik saja.

Cintaku, tujuh purnama dirimu menghilang tanpa setitikpun kabar. Tapi tak pernah cerita tentangmu terhapus dari hati. Keyakinan bahwa kita akan bertemu lagi membuatku tak bosan mencari jejak langkahmu. Di belahan bumi yang mana takdir menyembunyikan ragamu dariku. Dan ketika Allah akhirnya mempertemukan kita lagi dengan cara yang begitu ajaib. Rencana Allah memanglah indah. Dikabulkannya doa-doaku yang tak lelah kulangitkan di penghujung sujud.

Dirimu tak pernah berubah, masih seperti yang terekam dalam ingatanku. Senyummu pun masih sama. Senyum yang sering menghias mimpiku. Rasa sayang yang kupunya kian besar.  Terlebih curahan perhatian dan kasih sayang darimu mengalir begitu deras menyejukkan hati. Binar penuh cinta kupetik dari kelip matamu. Aku suka caramu mencintaiku, tak hanya lewat kata tapi juga lewat perbuatan dan tingkah laku.

Suamiku pemilik tulang rusukku, hari indah itu tiba ketika akhirnya kita sepakat untuk menyatukan rasa dan meluruskan niat menyimpul hati kita dengan pernikahan. Menuju mihrab cinta, engkau halalkan aku dengan nama_Nya dalam upacara sederhana tapi terasa begitu syahdu dan sakral, karena dikelilingi orang orang terkasih. Cukuplah doa doa baik dari mereka dan di aminkan oleh malaikat di langit sana. Tak perlu musik yang meramaikan karena hati kita sudah dipenuhi oleh kidung cinta yang paling merdu. 

Aku ikhlas dan ridho menjadi pengantinmu, suamiku sayang. Bahkan hingga waktu waktu yang akan datang.  Berjanjilah untuk selalu menyayangi dan terus menggenggam tanganku. Menjadikan ikatan suci ini sebagai jalan ibadah kita untuk menyempurnakan  separuh agama dan mendapatkan Ridho_Nya. Suamiku ada cinta penuh seluruh untukmu.

Sungai Raya, 09072021


Photo by taylor hernandez on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *