Oleh:Etika Aisya Avicenna
Menurut saya, salah satu hewan paling lucu di dunia ini adalah kucing. Kucing adalah hewan yang bersih dan insya Allah bebas dari najis. Hal ini seperti pada hadist riwayat Tirmidzi yang berarti, “Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.”
Kucing juga menjadi hewan kesayangan Rasulullah Saw. Ada kisah bahwa beliau memiliki kucing bernama Muezza. Suatu ketika jubah yang dikenakan Rasulullah Saw. digunakan sebagai alas tidur Muezza. Alih-alih memindahkan kucing tersebut, beliau justru memotong bagian jubah yang ditiduri Muezza. Masya Allah, perlakuan Rasulullah Saw. terhadap seekor kucing begitu luar biasa.
Air bekas minum kucing juga tetap suci dan bisa digunakan untuk berwudu. “Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu”. (HR Muslim).
Keluarga besar saya juga banyak yang memelihara hewan berbulu ini. Waktu saya SD, keluarga kami memelihara banyak kucing. Semuanya diberi nama. Ada Engkeng, Omen, Manis, Meli, Item, dan Cawang. Sekelompok pasukan berbulu ini selalu bisa membuat suasana rumah menjadi ramai. Apalagi ketika tiba waktu makan. Mereka akan mengeong bak paduan suara. Biasanya mereka diberi makan nasi dan remah-remah ikan. Dulu belum ada biskuit kucing seperti sekarang. Bahkan mereka juga makan dengan lahap hanya dengan nasi dicampur garam dan parutan kelapa.
Babe juga bercerita bahwa sebelum menikah dan masih tinggal bersama kakek dan nenek saya, ada seekor kucing betina yang melahirkan di atas perut Babe. Waktu itu Babe sedang tidur dan tidak menyangka kalau kucing kesayangannya akan melahirkan di atas perutnya. Babe membiarkan baju yang dikenakan berlumuran darah. Kucing itu pun melahirkan dengan lancar dan selamat.
Omen, salah satu kucing tiga warna berjenis kelamin betina yang kami pelihara paling suka bermain kemoceng. Dia selalu bersin apabila ada bulu ayam di kemoceng itu yang mengenai hidungnya. Sayangnya pada suatu hari saat saya dan Babe membeli sarapan sambil jalan-jalan pagi yang lokasinya agak jauh dari rumah, ternyata Omen mengikuti kami. Dia tersesat dan tidak bisa kembali pulang. Kami sangat sedih.
Salah satu kucing lucu yang kami pelihara saat saya SMP bernama Toki. Bulunya berwarna putih dan oranye. Kucing jantan berwajah tampan ini sangat gemar berburu cicak. Bahkan dia sering naik ke atas almari demi mendapatkan cicak buruannya. Kadang Babe membantunya dengan membidik cicak menggunakan karet gelang. Saat target kena jepretan karet itu dan terjatuh, secepat kilat Toki akan menyambar cicak itu.
Kucing yang kami pelihara saat saya SMA ada yang bernama sangat panjang. Saya dan saudari kembar saya yang memberikan nama tersebut. Pusquito Hexa Devo Luciano Venus Moko Whiskasto Felis Domestico. Namanya panjang sekali ya! Tapi ya tetap saja kalau memanggil dia dengan sebutan “Pus”. Panggilan dia sebenarnya adalah “Moko”. Kucing jantan ini memiliki kebiasaan seperti Toki, yakni berburu cicak.
Setelah lulus SMA dan merantau, saya sudah tidak memelihara kucing lagi. Akan tetapi, saya sering dihampiri kucing kalau berada di suatu tempat. Mereka seolah ingin mengajak berkenalan atau bermain bersama. Pasca menikah dan tinggal di Depok, ada beberapa kucing yang menghampiri saya dan suami. Alhamdulillah, suami saya juga penyuka kucing. Kucing-kucing itu juga kami beri nama. Ada Krimi, Kucil, dan Budi. Bahkan ada kucing ras bernama Kimi yang sering bermain ke rumah kami. Kucing milik tetangga ini sangat betah kalau bertamu ke rumah. Saat pindah ke Bogor juga ada banyak kucing yang sering bertamu ke rumah. Ada Kucel, Kubu, Tampu, Bubu, Moka, dan lainnya.
Konon, berdasarkan beberapa artikel dan buku yang pernah saya baca, kucinglah yang memilih manusia karena dia tahu sosok mana yang menyukai kucing. Kucing memang hewan yang sangat lucu dan menggemaskan, bagi yang menyukainya.
Etika Aisya Avicenna
Terlahir kembar pada 2 Februari. Saat ini berprofesi sebagai statistisi (ASN). Senang membaca, menulis, jualan online di @supertwinshop, dan jalan-jalan. Ada puluhan karya anggota FLP DKI Jakarta ini yang sudah diterbitkan baik solo, duet, maupun antologi, seperti: “The Secret of Shalihah”, “Diary Ramadhan”, “Dongeng Nyentrik Alesha”, dan lainnya. IG: @aisyaavicenna
Photo by Ergita Sela on Unsplash