Oleh: Prasetyaningsih
Tentunya kita pernah membaca ulasan buku di Instagram. Beragam buku, mulai dari karya penulis terkenal sampai karya penulis baru, karya lama ataupun karya baru, fiksi atau non-fiksi, ulasannya berebaran di Instagram. Barangkali, kita juga termasuk salah satu orang yang membeli buku karena tertarik akan ulasannya. Hm … bukankah berarti ulasan buku itu penting?
Ya, ulasan buku itu penting. Mungkin, saat ini teramat penting bagi masyarakat pecinta buku. Saat pandemi seperti ini, saat tidak memungkinkan berlama-lama di toko buku demi membaca sampul belakang atau membaca cepat isinya, ulasan menjadi sangat membantu menemukan buku terbaik yang akan menghuni rak buku mereka.
Itu dari segi pembaca. Bagaimana dari segi kita sebagai pengulas? Cekidot!
Pertama, tentunya untuk berbagi dengan sesama pembaca. Apa yang dibagi? Pemikiran, sudut pandang, perasaan, rekomendasi atau bacaan selanjutnya. Bagaimana jika ternyata berbeda dengan ulasan yang ditulis orang lain? Tidak masalah, justru itu akan menambah pengetahuan kita.
Kedua, untuk mendukung suatu karya. Ketika ulasan yang kita tulis menarik pengikut kita untuk membeli buku tersebut, tentu akan mendukung penulis buku, penerbit, toko buku dan hal terkait lainnya. Masya Allah, kontribusi yang luar biasa.
Ketiga, menulis ulasan suatu buku akan mempertajam skill analisis. Bagaimana ini bekerja? Membaca buku yang berkaitan, berdiskusi dengan teman, mencari sudut pandang lain kemudian buat pertanyaan sebanyak-banyaknya.
Terakhir adalah meningkatkan kemampuan menulis. Dengan menulis ulasan kita akan belajar menuangkan pikiran lebih terstruktur melalui kata-kata.
Bentuk ulasan buku ada tiga jenis, yaitu tulisan, audio dan visual. Kita bisa memilih yang sudah kita kuasai. Jika kita suka membuat podcast, bisa memilih bentuk audio – di mana kita bisa bercerita tentang buku itu melalui suara. Apapun bentuk ulasannya, jika dibuat dengan hati, maka akan sampai kepada pembaca atau pendengar kita.
Sebelum membuat ulasan buku, tentunya ada hal-hal yang harus kita lakukan.
- Baca bukunya, kalau belum dibaca tentu belum bisa dibuat ulasannya.
- Tandai bagian penting atau yang ingin dipelajari lebih dalam.
- Buat catatan atau poin penting mengenai buku.
- Baca buku atau tulisan lain untuk menambah sudut pandang baru.
- Mempraktikkan isi buku – untuk nonfiksi.
- Baca ulasan dari pembca lain untuk mengetahui apa yang dipikirkan oleh mereka.
- Ajak teman untuk berdiskusi supaya makin seru.
Lantas, apa sajakah isi ulasan buku itu? Isi ulasan ini bisa disesuaikan dengan genre bacaan kita. Secara umum ada tiga yang bisa dimasukkan ke dalam ulasan.
- Unsur intrinsik
Meliputi tema, sudut pandang, alur, tokoh dan karakter, latar waktu dan tempat serta gaya cerita.
- Unsur ekstrinsik
Meliputi latar belakang penulis, latar belakang masyarakat, kondisi ekonomi-sosial-politik dan nilai-nilai yang terkandung dalam buku itu.
- Pengalaman membaca
Bagaimana perasaan ketika membaca, pandangan terhadap isi kepala penulis, penggunaan bahasa dan lain-lain. Untuk unsur yang ini bisa jadi subjektif.
Nah, bagaimana cara membuat ulasan buku yang baik? Jawabannya adalah Jujur dan berimbang. Tulislah ada adanya, apa yang kita suka, kurang suka dan berikan saran perbaikannya. Berikan kritik tentang karya-nya jika diperlukan tetapi sampaikan dengan sopan. Ada 3 formula untuk menuliskannya.
- Apa yang menarik?
Ceritakan hal apa saja yang menurut kita menarik dari buku itu. Bisa ceritanya atau latar tempatnya.
- Apa yang perlu diperbaiki?
Tuliskan juga apa yang perlu diperbaiki. Misalnya ada salah penulisan atau mungkin tanda baca yanng kurang. Namun perlu diingat, tetap sampaikan dengan kalimat dan cara yang baik.
- Saran perbaikan?
Kalau kita mempunyai kritik terhadap karya tersebut, pastikan juga memberikan saran yang membangun. Mengapa? Tentunya untuk perbaikan karya tersebut misalnya akan dicetak kembali. Suatu kebanggaan pastinya bisa memberikan kontribusi terhadap suatu karya.
Apakah kita perlu membaca buku sampai selesai untuk membuat sebuah ulasan? Jawabannya tergantung. Akan tetapi jika kita sudah membaca sampai selesai tentunya kita akan tahu isi buku dengan lengkap dan mempunyai pemahaman yang menyeluruh. Ulasan yang kita tulis pun akan lebih lengkap dan valid.
Setelah selesai menulis ulasan, apa yang harus dilakukan? Bagikan ulasan kita di media sosial, grup Whatsapp, komunitas, organic search untuk blog, ads. Kita juga bisa mampir ke ulasan buku pembaca lain dan menawarkan ulasan kita. Tentunya kita harus terus konsisten menulis ulasan buku sehingga orang lain akan tahu tentang kita.
Panjang ulasan buku akan bergantung pada platform yang kita pakai. Untuk instagram, kita bisa menulis sepanjang caption yang mungkin atau buat microblog. Jika menulis di blog kita bisa menulis ulasan yang lebih panjang dan disertai foto pendukung. Di twitter kita bisa membuat thread yang terdiri dari 8-12 tweet. Ulasan di Goodreads bisa sampai 20.000 karakter tapi kembali kepada kita maunya berapa.
Dalam menulis ulasan, kita boleh menyertakan foto isi buku tetapi hanya halaman cuplikan saja dan tidak bersifat spoiler. Foto ini bisa menjadi penunjang informasi sehingga ulasan akan lebih menarik. Tentunya bisa membuat orang penasaran dan akhirnya membeli bukunya. Selain dengan menambahkan foto, kita juga bisa berkreasi agar ulasan kita lebih menarik. Misalnya membuka ulasan dengan kalimat yang menarik, menambahkan emoji. Kita juga bisa belajar dengan membaca ulasan orang lain untuk mendapatkan inspirasi.
Perlu diingat, membaca dan mengulas buku adalah hal personal, setiap pribadi pasti mempunyai pandangan yang berbeda. Jadi, sesuaikan cara kita mengulas buku dengan pengalaman membaca kita. Belum pernah mengulas buku? Mulai saja dulu dan terus belajar. Jangan lupa bagikan ulasan kita di media sosial agar bisa menjadi sarana diskusi dengan orang lain. Selamat mencoba!
Oleh-oleh workshop Be Great with Your Book Review yang diselenggarakan @bukuberjalan.id, 19 Juni 2021
Photo by freestocks on Unsplash