Oleh: Suci Raharjo
Masih dengan Ramadhan Writing Challenge, event menulis yang dibuat Bang Lutfi Founder Books4Care salah seorang seniorku yang memang sudah ku kenal lama. Tema tulisan kedua ini “Kekoknyolan di Bulan Ramadhan”. Saat membaca tema kedua yang diberikan sontak aku terkejut, sembari mengingat kembali kekoknyolan apa yang pernah aku lakulan dibulan Ramadhan sejak aku kecil hingga kini. Aku sejenak tertegun, bak blackout ketika mengingat kekonyolan – kekonyolan yang sering kali aku lakukan saat Ramadhan.
Bicara masalah kekonyolan, aku rasa masalalu ku sebagaimana yang aku tuliskan pada tulisan pertama ku di event ini selain membuat aku kecil tidak hanya menjadi seorang yang introvert namun juga membuatku menjadi anak yang konyol dengan semua tingkah dan polahku yang ku lakukan saat kecil. Kekonyolan yang ku lakukan masa kecilku menjadi rahasia ku dan Tuhan saat itu. Tiada seorangpun yang mengetahuinya. Namun, khusus event Ramadhan Writing Challenge Bang Lutfi kali ini aku buka beberapa deh special untuk kinaraya.com dan Book4Care. Haahaa…. Bang Lutfi konyol juga, event yang dia buat dapat membongkar kekonyolan – kekonyolan ku dan beberapa penulis lain menulis kekonyolan di Bulan Ramadhan dalam sebuah tulisan. Aku rasa bukan hanya aku saja yang menulis sambil mesam-mesem dan cengar-cengir sendiri, penulis lainpun yang menulis menggunakan “Sudut Pandang Orang Pertama Tunggal” pun pasti mengalami hal yang serupa. Konyol…. Konyol…. Hahaaha
Ritual konyol pertama yang aku kecil lakukan saat awal mula belajar puasa adalah mandi lebih dari 5 kali saat puasa. Bersih kan? Kurang bersih apa coba saat orang lain mandi sehari 2 kali bahkan ada yang hanya sekali, aku mandi sehari lebih dari 5 kali. Heehee… Ritual mandi sehari 5 kali itu bermula dari coba-coba saat awal-awal aku berpuasa. Entah kenapa saat belajar puasa ketika aku kecil dulu seluruh badan ku berasa panas mendidih, entah ada jin dalam tubuhku atau memang efek biologi tubuh orang yang sedang puasa,
Ketika berada di sekolah rasa itu tidak begitu terasa, mungkin karena padatnya aktivitas belajar, namun saat sedang di rumah tidak ada kegiatan, hawa panas itu makin lama makin terasa seperti membakar tubuhku, akhirnya tanpa sadar kakiku melangkah menuju kamar mandi, tiba di depan bak mandi tanganku bergerak menciduk air dengan gayung dan perlahan mulai menyiramkan air ke rambut dan wajah ku, perlahan dalam benakku terdengan bunyi
“cheessss……” bagai wajan panas yang disiram air… Seger!!! Sejak itu aku mulai ketagihan dan melakukan ritual tersebut berulang terus-menerus hingga sekitar usia ku baligh. Ritual konyol selanjutnya yang menjadi ritual ku melewati Ramadhan saat aku kecil adalah tidur dengan kain basah. Ritual konyol ini aku lakukan saat itu imbas dari panas tubuhku saat berpuasa. Setelah ritual mandi 5 kali dalam sehari yang hanya menghilangkan panas ketika tubuh tersiram air, namun setelahnya saat tubuh kering panas itupun datang kembali. Gelimpangan diatas tempat tidur tak karuan, fikiran liarku ketika itu mulai mencari-cari cara menghilangkan panas dalam tubuh ini. Aku melihat kain yang berada ditangan ku, ya, dari kecil kalau dirumah aku tidak pernah mengenakan kaos saat dalam rumah, kaos yang aku kenakan aku buka dan aku “kuel-kuel”. Kaki ku lantas reflek berjalan menuju kamar mandi kembali, tiba di kamar mandi tangan ku reflek membasahi kain tersebut dengan air hingga setengah basah dan membawanya kembali ke kamar. Lantas aku memakai kain basah tersebut sebagai alas tidur, kadang di dada, kadang di punggung dan kadang di pipi hingga aku lelap dalam tidur siang ku, yang pasti hal itu aku lakukan agar hawa panas yang membara dalam tubuh ku hilang dan aku kuat berpuasa hingga magrib tiba. Konyol…. Konyol….
Ritual konyol terakhir ku kala itu adalah Rajin Berwudhu. Loh ko rajin wudhu dibilang konyol?? Yah jelas konyol karena niat utamanya saat itu bukanlah menjaga wudhu sesuai Sunah Rasulallah Muhammad SAW namun “Berkumur”. Kala itu, wudhu menjadi rutinitas ritual konyol yang paling sering aku lakukan, Bangun tidur wudhu, setiap “kentut” wudhu, selesai buang air besar maupun kecil wudhu, di sekolah setiap kali bersentuhan dengan wanita wudhu, selesai makan wudhu, upss salah deng… kan puasa, ga makan ga minum hanya berkumur. Entah kenapa setiap selesai wudhu aku seperti mendapat kekuatan baru yang dapat membawa ku menyelesaikan puasa ku hingga magrib tiba.
Konyol… Konyol… Wkaakaa…. Maafin yah, maklum namanya juga anak kecil yang belum paham hukum. Heehee… By the way sah ga yah puasa yang ku lakukan saat itu?? Mungkin para pembaca sekalian ada yang bisa jawab….??
Bekasi, 21 April 2021
Photo by Wengang Zhai on Unsplash