Hilia #1
Aku butuh keberanian untuk bebaskan keterasingan
Hadiamu, sungguh kutakperlukan
Segenggam harapan yang takkan mengubah kenyataan
Dunia perlu duka
yang dihening cipta,
Bukan ditertawa, seolah
Tiada sekali saja kemanusiaan cedera
Hilia, kau tak perlu surga untuk mencipta bahagia
Berdansa lah denganku saja
Nikmati tubuhmu bergerak seirama
Bonto Masunggu, 15.5.19
Lisvy Nael || Relaksasi Rasa
Hilia #2
Tak ada desau paling bingar
Ialah napasmu yang deras menjalar
Merambati sel-selku, saling kejar
Menyulut gairah membakar, berkobar
Garis batasku kian samar
Kesadaran pun memudar
Nyalamu tak lagi pendar
Setiap pancarannya adalah binar
Ini bukan pujian, inilah siksaan
Rasaku di tepian, mendesakku jadi pesakitan
Bonto Masunggu, 14.05.19
Lisvy Nael || Relaksasi Rasa
Hilia #3
Hilia,
It hurts
My jelousy out burst
I Will never be content
The thirsty of you has to be fast
Not to keep it for last
Hilia,
The world Made of sound
My voice is just a noise sound
I will never be found
By the love you own
Hilia,
In the sleepless nights
I started to Miss you
In the mid of the madness days
Your absences is sly
When the sun has sets,
and here rise my upset
Jakarta, 04.12.19
Lisvy Nael || Relaksasi Rasa
Hilia #4
Aku menikmati meluncur menuju hancur
Perasaanku tergadai rindu seperti lacur
Dibayar dua centang biru pun aku bersyukur
Dua, tiga, empat, lima jam kemudian aku tersungkur
Balasan pesan darimu tak ada muncul
Enam, tujuh, delapan jam berikutnya, rasaku mulai lebur
Tak lagi tulus, ia lumat menjadi bubur
Bersiap kutarik busur
Lalu pesanmu tiba, marahku pun hilang berangsur
Jakarta, 4.12.19 Lisvy Nael || Relaksasi Rasa
Photo by Bruce Warrington on Unsplash
Mbak lisviiii ❤❤❤